• Home
  • Pasang Iklan
  • Redaksi
Warta Parahyangan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Profil
  • Budaya
    • Seleb
  • Rehat
  • Video

Breaking News

  • Geo Dipa Sosialisasikan Proyek Patuha 2 kepada Kaum Perempuan warga Tiga Desa
  • SMP Prima Cendekia Islami, Selain Sarana Belajar juga Tempat Berimajinasi
  • Anggaran KONI dari APBD Pemkab Bandung Terkena Refokusing. Prestasi di PORDA Bisa Terkendala
  • DP2KBP3A Siapkan 10.107 Kader Pendata untuk Sukseskan Pendataan Keluarga 2021
  • Perumda Tirta Raharja Klaim Sudah Perbaiki Jalan Rusak Akibat Galian Pipanisasi SPAM Gambung

Pariwisata

Objek Wisata Bandung Selatan Siap Hadapi New Normal

Redaksi Warta Parahyangan 27 May 2020

Objek wisata Glamping Lakeside dan Perahu Pinisi Resto (bawah) Situ Patengang, menjadi destinasti primadona wisata di Kab. Bandung.

WARTAPARAHYANGAN.COM

SOREANG – Sejumlah pengelola objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung sudah melakukan persiapan guna menghadapi situasi new normal. Disparbud Kabupaten Bandung menekankan poin-poin penting dalam penerapan new normal di suatu objek wisata. Seperti kesiapan, standarisasi, asuransi dan punishment.

Pengelola objek wisata Glamping Lakeside dan Perahu Pinisi Resto Situ Patengang Marcelinus , mengaku bahwa objek wisata yang dikelolanya sudah siap dalam menghadapi kondisi new normal. Marcel mengaku belajar dari objek wisata lain yang sudah dilakukan pelonggaran, seperti menyiapkan 30 wastafel yang dipasang diluar ruangan, dan membatasi jarak antrian sepanjang dua meter, membuat aturan batasan pengguna wahana,  dan pastinya menerapkan standar operasional prosedur pencegahan Covid 19.

“Kita sudah siapkan prosedur kesehatan tersebut sejak Maret 2020, dan saat ini semuanya sudah selesai. Kita juga sudah memerintahkan para karyawan hingga ke pedagang untuk selalu menjaga kebersihan,” ucap Marcel saat dihubungi via telepon, Rabu (27/5).

Pihaknya mengapresiasi langkah Disparbud Kabupaten Bandung yang terus melakukan komunikasi dengan para pengelola objek wisata, yang tak jarang melayangkan keluhan. Marcel menyadari kondisi saat ini yang harus dijalani dengan protap yang berbeda.

“Prosedur pencegahan Covid 19 ini harus dijalani oleh semua pihak. Jangan sampai, daerah yang berstatus zona hijau, jadi terpapar Covid 19,” tutur Marcel.

Kadisparbud Kab. Bansung H. Yosep nugraha ,SH,.M.Si. didampingi Kabid promosi dan Ektaf  Vena Andriawan,S.STp,.M.Si saat memimpin rapat terkait pembukaan objek wisata di Kab. Bandung, Rabu (27/05). Giat tersebut dihadiri PHRI, GM Perhutani, serta Adm Bandung Barat.

Selain itu, Kepala Unit Agro Wisata Pemandian Air Panas Walini,  H. Ade Yuyun Rahayu, juga mengaku sudah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan infrastruktur untuk menopang pelaksanaan new normal di objek wisatanya. Tetapi, pihaknya masih memikirkan SOP terkait penggunaan wahana kolam renang.

“Kita masih memikirkan SOP pencegahan Virus Corona pada wahana kolam renang,” jelas Ade.

Menurut Ade, penerapan new normal di objek wisata Kabupaten Bandung  belum ditentukan waktunya. Karena Disparbud Kabupaten Bandung, terlebih dahulu harus mengajukan rencana ini kepada Bupati Bandung. Pada prinsipnya, lanjut Ade, semua pengelola mendukung pembukaan objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung, tetapi harus tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti mewajibkan penggunaan masker, menerapkan social distancing dan menyediakan tempat cuci tangan.

Sementara itu, Kadisparbud Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha SH.,M.Si, melalui Kabid Promosi dan Ektaf, Vena Andriawan, S.STp,.M.Si, memaparkan beberapa tahapan terkait objek wisata dalam menghadapi kondisi new normal. Pertama, pihaknya akan menyiapakan tim untuk penerapan new normal di objek wisata Kabupaten Bandung. Kedua, akan dilakukan kajian dan selanjutnya akan dibentuk regulasi. Ketiga adalah tahapan uji coba. Pembahasan terkait penerapan new normal ini akan dirapatkan tidak hanya dengan pengelola industri objek wisata saja, tetapi juga dengan pelaku usaha objek wisata seperti tour guide, dan pemilik bus wisata. Hal tersebut dilakukan karena penerapan new normal tidak hanya dilakukan dengan melihat kesiapan dari owner objek wisata, tetapi juga harus ditetapkan standarisasi pelayanan dilingkup industri objek wisata.

“Misalnya bagaimana SOP para tour guide dalam mengantar tamu, berapa kapasitas dari masing-masing bus pariwisata, termasuk asuransi kesehatannya,” ujar Vena saat dihubungi via telepon, Rabu (27/5).

Pandemi Virus Corona membuat standarisasi yang ada di objek wisata harus lebih ketat. Misalnya harus tersedia ruangan khusus penanganan terhadap wisatawan yang terindikasi terpapar Virus Corona (Covid 19), dan juga harus disiapkan tenaga medisnya. Selain beberapa indikator yang harus diperhatikan sebelum melakukan new normal terhadap objek wisata, pihaknya juga akan menyiapkan punishment bagi objek wisata yang melanggar ketentuan, misalnya memberikan penalty bagi objek wisata yang pengunjungnya melebihi kapasitas.

Kolam pemandian air panas di objek wisata Walini, desa Patengan Kecamatan Rancabali Kab. Bandung.

“Kita tidak hanya memikirkan ekonomi, tapi keselamatan juga,” sambung Vena.

Vena mengakui bahwa para pengelola ingin segera dilakukan pembukaan terhadap objek wisata. Karena selama dilakukan penutupan objek wisata, banyak karyawan yang dirumahkan, dan biaya operasional menjadi lebih besar. Meskipun demikian, Vena yakin para pengelola objek wisata tersebut akan patuh terhadap aturan dari pemerintah.

“Kepada para wisatawan untuk bersabar dan sementara menunda untuk berwisata. Kami tidak akan gegabah dalam menerapkan new normal di objek wisata,” pungkas Vena.

Lily Setiadarma 

SHARE THIS:

Related Posts

Kemenparekraf Apresiasi Ide ‘Bobocabin’ di Objek Wisata Rancaupas

Pariwisata /

Kemenparekraf Apresiasi Ide ‘Bobocabin’ di Objek Wisata Rancaupas

Warga Manfaatkan  Bendungan Hantap Ciherang Jadi Objek Wisata Alternatif

Pariwisata /

Warga Manfaatkan Bendungan Hantap Ciherang Jadi Objek Wisata Alternatif

Pegiat Pariwisata Minta Pemerintah Keluarkan Kebijakan Tepat Terkait Penanganan Pandemi

Pariwisata /

Pegiat Pariwisata Minta Pemerintah Keluarkan Kebijakan Tepat Terkait Penanganan Pandemi

‹ Bank Sampah Jadi Solusi Anti Rentenir › Korona, Banyak Orang Tua Cemas Tidak Bisa Penuhi Biaya Sekolah Anaknya

SKB 3 Menteri Soal Pakaian Peserta Didik

Profil

  • MUI  dan KPID Jabar Imbau Lembaga Penyiaran Selektif Terkait Juru DakwahMUI dan KPID Jabar Imbau Lembaga Penyiaran Selektif Terkait Juru Dakwah

Rehat

  • SD Sindangjaya Kembangkan Pembelajaran Beternak Ayam BangkokSD Sindangjaya Kembangkan Pembelajaran Beternak Ayam Bangkok
  • Tak Bisa Mengais Rejeki Semenjak Pandemi, Pengelola Tempat Hiburan di Bandung Siap Terapkan Prokes KetatTak Bisa Mengais Rejeki Semenjak Pandemi, Pengelola Tempat Hiburan di Bandung Siap Terapkan Prokes Ketat

Olah Raga

  • Anggaran KONI dari APBD Pemkab Bandung Terkena Refokusing. Prestasi di PORDA Bisa TerkendalaAnggaran KONI dari APBD Pemkab Bandung Terkena Refokusing. Prestasi di PORDA Bisa Terkendala

Ekonomi

  • Geo Dipa Sosialisasikan Proyek Patuha 2 kepada Kaum Perempuan warga Tiga DesaGeo Dipa Sosialisasikan Proyek Patuha 2 kepada Kaum Perempuan warga Tiga Desa
  • Tisna Umaran: Program 5000 Petani Milenial Diharapkan Dongkrak Ekonomi DaerahTisna Umaran: Program 5000 Petani Milenial Diharapkan Dongkrak Ekonomi Daerah
  • Dinas Koperasi Kota Sukabumi Gelar Forum Perangkat DaerahDinas Koperasi Kota Sukabumi Gelar Forum Perangkat Daerah
  • Hasil Pajak Reklame Kabupaten Bandung Tahun 2020 Diklaim Over TargetHasil Pajak Reklame Kabupaten Bandung Tahun 2020 Diklaim Over Target
  • Dekranasda Kabupaten Sukabumi Ajak UMKM Turut Promosikan KerajinanDekranasda Kabupaten Sukabumi Ajak UMKM Turut Promosikan Kerajinan

SEHAT ITU HARTA PALING BERHARGA

Berita Terbaru

  • Geo Dipa Sosialisasikan Proyek Patuha 2 kepada Kaum Perempuan warga Tiga DesaGeo Dipa Sosialisasikan Proyek Patuha 2 kepada Kaum Perempuan warga Tiga Desa
  • SMP Prima Cendekia Islami, Selain Sarana Belajar juga Tempat BerimajinasiSMP Prima Cendekia Islami, Selain Sarana Belajar juga Tempat Berimajinasi
  • Anggaran KONI dari APBD Pemkab Bandung Terkena Refokusing. Prestasi di PORDA Bisa TerkendalaAnggaran KONI dari APBD Pemkab Bandung Terkena Refokusing. Prestasi di PORDA Bisa Terkendala
  • DP2KBP3A Siapkan 10.107 Kader Pendata untuk Sukseskan Pendataan Keluarga 2021DP2KBP3A Siapkan 10.107 Kader Pendata untuk Sukseskan Pendataan Keluarga 2021
  • Perumda Tirta Raharja Klaim Sudah Perbaiki Jalan Rusak Akibat Galian Pipanisasi SPAM GambungPerumda Tirta Raharja Klaim Sudah Perbaiki Jalan Rusak Akibat Galian Pipanisasi SPAM Gambung
  • Tisna Umaran: Program 5000 Petani Milenial Diharapkan Dongkrak Ekonomi DaerahTisna Umaran: Program 5000 Petani Milenial Diharapkan Dongkrak Ekonomi Daerah

Pendidikan

  • SMP Prima Cendekia Islami, Selain Sarana Belajar juga Tempat BerimajinasiSMP Prima Cendekia Islami, Selain Sarana Belajar juga Tempat Berimajinasi
  • Korwil Disdik Soreang Gelar Pisah SambutKorwil Disdik Soreang Gelar Pisah Sambut
  • Ketika Anak PAUD dan TK Rindu Kembali ke SekolahKetika Anak PAUD dan TK Rindu Kembali ke Sekolah

Budaya

  • Hari Peduli Sampah Kota Sukabumi Diisi Aksi Bersih – bersih dan WebinarHari Peduli Sampah Kota Sukabumi Diisi Aksi Bersih – bersih dan Webinar
  • DP2KBP3A Kabupaten Bandung Gulirkan Program Kampung Keluarga BerkualitasDP2KBP3A Kabupaten Bandung Gulirkan Program Kampung Keluarga Berkualitas

Back to Top

© Warta Parahyangan 2021
Powered by WordPress • Themify WordPress Themes
daftar uber online