• Home
  • Pasang Iklan
  • Redaksi
Warta Parahyangan
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Profil
  • Budaya
    • Seleb
  • Rehat
  • Video

Breaking News

  • Disdik Kabupaten Bandung Lakukan Pendataan Guru untuk Divaksin Covid-19
  • Zakat Fitrah Masih Jadi Andalan, Baznas Cianjur Tahun ini Targetkan ZIS Rp 28 M
  • Karena Sering Terjadi, BPBD Akan Fokus Pada Penanganan Banjir Rancaekek
  • PKS Usul Guru Honorer Bisa Menjadi Penerima Manfaat Bantuan dari Pemerintah
  • Lagi Viral! Glamping Legok Kondang Ciwidey Tawarkan Konsep Tidur di Nuansa Alam Bebas dengan Tarif Mulai Satu Juta

Sosial

Pemkab Bandung Targetkan Capai Air Layak Minum 2024, di antaranya Kontribusi Tirta Raharja

Redaksi Warta Parahyangan 30 January 2021

H. Marlan

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG  – Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kabupaten Bandung, H. Marlan menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menargetkan 100 persen air minum layak pada tahun 2024.

Saat ini, kata dia, air minum layak baru tercapai 83 persen. Angka tersebut berasal dari kontribusi PDAM Tirta Raharja, dari masyarakat sendiri atau Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).

“Kita masih ada gap yang cukup lebar (sekitar 17 persen), tapi mudah-mudahan nanti 2024 bisa selesai,” ujar Marlan di Soreang, Sabtu (30/1/2021).

Pemenuhan target air minum layak ini, juga harus sejalan dengan penyediaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Sayangnya di Kabupaten Bandung hanya memiliki satu IPLT yaitu yang berada di Cibeet. Karena kapasitas IPLTnya tidak mencukupi, maka tinja dari masyarakat yang seharusnya bisa ditangani oleh IPLT, terpaksa kembali dibuang ke sungai. Hal tersebut tentunya akan mengganggu pencapaian target 100 persen air minum layak.

“Kalau tidak ke IPLT, pasti dibuang ke sungai, kan sama saja. Sehingga kita akan membangun IPLT di Soreang, ada sekitar Rp2,6 milyar. Sehingga hal itu juga akan menjadi solusi untuk bisa mencapai 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan,” tutur Marlan.

Menurut Marlan, air di daerah pedesaan rata-rata kualitasnya masih bagus dan juga sumur air tanahnya masih bagus.

Dalam rangka memaksimalkan penggunaan air, Pemkab Bandung berencana akan memanfaatkan hasil daur ulang dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Majalaya, misalnya untuk menyiram toilet dan kegiatan lainnya. Menurut Marlan, itu layak pakai tapi memang tidak layak minum.

“Itu memang sudah kita lakukan kajian dan memang akan kita lakukan itu,” kata Marlan.

“Kan bagusnya kloset kalau kita menggunakan mikroba, itu kan airnya akan keluarnya jernih, bisa dipakai buat nyiram karena hasil siramannya pasti ada pupuknya. Tapi itu yang mungkin masih jauh dan harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Karena memang masih ada yang menganggap jijik jadi dibuang,” sambungnya.

Sementara itu, menurut Marlan, mata air yang ada di Kabupaten Bandung itu masih cukup. Misalnya mata air yang ada di Cibatarua, dimana bisa menghasilkan ribuan liter dalam satu detik. Kemudian, mata air di Gambung yang bisa mengairi hingga ke wilayah Cimahi.

“Yang paling besar itu sebetulnya di Sukaresmi Ciwidey, itu kan hampir sekitar 2000 liter per detik. Hanya memang yang jadi persoalan adalah investasinya disana butuh Rp1,8 triliun. Karena pada saat kita mengambil air dari sana, itu harus muter kearah Bandung Barat, sebab menggunakan sistem gravitasi atau tidak menggunakan sistem pompa. Kalau pakai pompa lebih mahal, kita kan daerah pegunungan, jadi manfaatkan kondisi kontur tanah,” papar Marlan.

Selain program air minum layak, Pemerintah Kabupaten Bandung juga menargetkan nol persen rumah tidak layak huni, dan seratus persen sanitasi.

Lily Setiadarma

SHARE THIS:

Related Posts

Zakat Fitrah Masih Jadi Andalan, Baznas Cianjur Tahun ini Targetkan ZIS Rp 28 M

Sosial /

Zakat Fitrah Masih Jadi Andalan, Baznas Cianjur Tahun ini Targetkan ZIS Rp 28 M

Karena Sering Terjadi, BPBD Akan Fokus Pada Penanganan Banjir Rancaekek

Sosial /

Karena Sering Terjadi, BPBD Akan Fokus Pada Penanganan Banjir Rancaekek

Rangkaian HPN 2021 di Cianjur: PWI dan Perhutani Tanam Pohon di Lahan Seluas 5 Ha

Sosial /

Rangkaian HPN 2021 di Cianjur: PWI dan Perhutani Tanam Pohon di Lahan Seluas 5 Ha

‹ Konsumen di Soreang dan Katapang Kecewa Air Keruh. Inilah Penjelasan Tirta Raharja › Pedagang Tolak Peraturan Menteri Keuangan Soal Pajak Jual Pulsa

SKB 3 Menteri Soal Pakaian Peserta Didik

Profil

  • Zainul S, dari Kepala DPMPTSP Menjadi Sekda Hingga PLH BupatiZainul S, dari Kepala DPMPTSP Menjadi Sekda Hingga PLH Bupati

Rehat

  • SD Sindangjaya Kembangkan Pembelajaran Beternak Ayam BangkokSD Sindangjaya Kembangkan Pembelajaran Beternak Ayam Bangkok
  • Tak Bisa Mengais Rejeki Semenjak Pandemi, Pengelola Tempat Hiburan di Bandung Siap Terapkan Prokes KetatTak Bisa Mengais Rejeki Semenjak Pandemi, Pengelola Tempat Hiburan di Bandung Siap Terapkan Prokes Ketat

Olah Raga

  • Anggaran KONI dari APBD Pemkab Bandung Terkena Refokusing. Prestasi di PORDA Bisa TerkendalaAnggaran KONI dari APBD Pemkab Bandung Terkena Refokusing. Prestasi di PORDA Bisa Terkendala

Ekonomi

  • Raih Prestasi Nasional, Perumda Tirta Raharja Diminta Terus Tingkatkan Kualitas Layanan kepada KonsumenRaih Prestasi Nasional, Perumda Tirta Raharja Diminta Terus Tingkatkan Kualitas Layanan kepada Konsumen
  • Geo Dipa Sosialisasikan Proyek Patuha 2 kepada Kaum Perempuan warga Tiga DesaGeo Dipa Sosialisasikan Proyek Patuha 2 kepada Kaum Perempuan warga Tiga Desa
  • Tisna Umaran: Program 5000 Petani Milenial Diharapkan Dongkrak Ekonomi DaerahTisna Umaran: Program 5000 Petani Milenial Diharapkan Dongkrak Ekonomi Daerah
  • Dinas Koperasi Kota Sukabumi Gelar Forum Perangkat DaerahDinas Koperasi Kota Sukabumi Gelar Forum Perangkat Daerah
  • Hasil Pajak Reklame Kabupaten Bandung Tahun 2020 Diklaim Over TargetHasil Pajak Reklame Kabupaten Bandung Tahun 2020 Diklaim Over Target

SEHAT ITU HARTA PALING BERHARGA

Berita Terbaru

  • Disdik Kabupaten Bandung Lakukan Pendataan Guru untuk Divaksin Covid-19Disdik Kabupaten Bandung Lakukan Pendataan Guru untuk Divaksin Covid-19
  • Zakat Fitrah Masih Jadi Andalan, Baznas Cianjur Tahun ini Targetkan ZIS Rp 28 MZakat Fitrah Masih Jadi Andalan, Baznas Cianjur Tahun ini Targetkan ZIS Rp 28 M
  • Karena Sering Terjadi, BPBD Akan Fokus Pada Penanganan Banjir RancaekekKarena Sering Terjadi, BPBD Akan Fokus Pada Penanganan Banjir Rancaekek
  • PKS Usul Guru Honorer Bisa Menjadi Penerima Manfaat Bantuan dari PemerintahPKS Usul Guru Honorer Bisa Menjadi Penerima Manfaat Bantuan dari Pemerintah
  • Lagi Viral! Glamping Legok Kondang Ciwidey Tawarkan Konsep Tidur di Nuansa Alam Bebas dengan Tarif Mulai Satu JutaLagi Viral! Glamping Legok Kondang Ciwidey Tawarkan Konsep Tidur di Nuansa Alam Bebas dengan Tarif Mulai Satu Juta
  • Hujan Deras, Tebing Penahan Tanah Desa Sukajadi AmbrolHujan Deras, Tebing Penahan Tanah Desa Sukajadi Ambrol

Pendidikan

  • Disdik Kabupaten Bandung Lakukan Pendataan Guru untuk Divaksin Covid-19Disdik Kabupaten Bandung Lakukan Pendataan Guru untuk Divaksin Covid-19
  • PKS Usul Guru Honorer Bisa Menjadi Penerima Manfaat Bantuan dari PemerintahPKS Usul Guru Honorer Bisa Menjadi Penerima Manfaat Bantuan dari Pemerintah
  • SMP Prima Cendekia Islami, Selain Sarana Belajar juga Tempat BerimajinasiSMP Prima Cendekia Islami, Selain Sarana Belajar juga Tempat Berimajinasi

Budaya

  • Hari Peduli Sampah Kota Sukabumi Diisi Aksi Bersih – bersih dan WebinarHari Peduli Sampah Kota Sukabumi Diisi Aksi Bersih – bersih dan Webinar
  • DP2KBP3A Kabupaten Bandung Gulirkan Program Kampung Keluarga BerkualitasDP2KBP3A Kabupaten Bandung Gulirkan Program Kampung Keluarga Berkualitas

Back to Top

© Warta Parahyangan 2021
Powered by WordPress • Themify WordPress Themes
daftar uber online