Guru Harus Tingkatkan Kecepatan dalam Menerima Informasi

Bupati Bandung H.Dadang M.Naser,SH.S.IP..,M.Ip memberikan penghargaan Kepada Kepala Sekolah SMPN 2 Rancabali Hj. Yeyet Frienty SPd, MM. Peraih Adiwiata Nasional di Gedung Moch.Toha Soreang, Kamis (28/12).
Bupati Bandung H.Dadang M.Naser,SH.S.IP..,M.Ip memberikan penghargaan Kepada Kepala Sekolah SMPN 2 Rancabali Hj. Yeyet Frienty S.Pd, MM. Peraih Adiwiata Nasional di Gedung Moch.Toha Soreang, Kamis (28/12) lalu.

BANDUNG — Warta Parahyangan

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung, tekankan kepada seluruh guru untuk meningkatkan kecepatan dalam penerimaan informasi.

Di era millenial seperti saat ini, kecepatan guru dalam menerima informasi kian terkalahkan oleh para peserta didiknya.

Akibatnya, banyak anak-anak kehilangan gairah untuk menuntut ilmu, karena peserta didik hanya cenderung menerima sesuatu yang serba instan.

Sekretaris Disdik Kabupaten Bandung, DR. H. Marlan Nirsyamsu, menyebutkan tantangan guru saat ini yakni adalah kurangnya kecepatan dalam hal metode pembelajaran.

Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan tekanan gelombang teknologi, yang mengakibatkan penyerapan informasi peserta didik melampaui para gurunya.

“Guru harus terjun dan mengikuti kemajuan ini,” kata H. Marlan saat di Gedung Moh Toha, Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, pekan kemarin. Pihaknya, katanya mengimbau kepada seluruh guru agar mau dan mengikuti perkembangan zaman. “Kalau tertinggal, lambat laun akan tergerus,” katanya.

Selain itu, H. Marlan mengatakan, para guru juga dituntut untuk mampu menguasai beberapa bidang pendidikan. “Seperti guru sekolah dasar yang menguasai semua bidang,” katanya.

Sementra menurut Hj. Yeyet Frienty S.Pd, MM, Kepala SMP Negeri 2 Rancabali mengaku senang dan bersyukur, atas diraihnya penghargaan bergengsi dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tahun 2017, karena SMP Negeri 2 Rancabali sebagai peraih Adiwiyata tingkat Nasional.

Disinggung kiat manajmen tata kelola, Hj Yeyet menyebutkan di sekolahnya menerapkan kebijakan yang harus dipatuhi seluruh warga sekolah mulai guru dan siswa. Seperti halnya, adanya peraturan, sekolah berwawasan lingkungan, sekolah bebas rokok, serta kebersihan kelas, dan banyaknya tanaman atau green house yang tersedia di sekolah.

Selain itu, para siswa di sekolah SMPN 2 Rancabali merintis agro pertanian seperti Kol dan tanamam Stroberry. “Para siswa diwajibkan mengisi kuesioner, seperti pentingnya tempat sampah, pemanfaatan energy listrik dan air secara hemat,” katanya.

Lily Setiadarma