WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang M Naser Meresmikan Rumah Sakit Daerah Otto Iskandar Dinata Sabilulungan di Soreang, Kamis (28/1).
Rumah Sakit ini dilengkapi dengan Phenumatic Tube, yaitu alat yang berfungsi untuk melakukan pengiriman obat dan alat kesehatan lainnya. Sehingga bisa mempercepat proses pelayanan di rumah sakit.
“Bangunan ini memang mahal, karena ditunjang oleh struktur-struktur yang kuat, dan juga ada penopang yang elektrik atau serba digital termasuk untuk menghantar obat dan resep ke seluruh ruangan. Jadi, tidak usah manusianya yang bolak-balik,” ujar Bupati Bandung, Dadang M Naser usai melakukan peresmian Rumah Sakit Daerah Otto Iskandar Dinata Sabilulungan di Soreang, Kamis (28/1).
Bupati Bandung dua periode tersebut mengungkapkan bahwa pembangunan rumah sakit yang terletak di Jalan Gading Tutuka Soreang telah memakan biaya hingga sebesar Rp325 milyar. Dana tersebut berasal dari anggaran murni APBD Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Sesungguhnya perjalanan panjang untuk membangun rumah sakit ini. Dari awal saya jadi bupati periode pertama sudah dirancang-rancang. Alhamdulillah bisa terselesaikan diujung jabatan saya, yang akan berakhir pada 17 Februari mendatang,” ucap Dadang.
Meski masih berstatus rumah sakit kelas C, Dadang optimis kedepannya bisa menjadi rumah sakit kelas B. Apalagi, menurut keterangan dari pejabat dari persatuan rumah sakit daerah, ini merupakan rumah sakit termegah.
“Saya bermimpi ingin bertaraf internasional. Fasilitas lainnya masih luas, masih tersedia lahan sebesar tujuh hektar. Yang 700 sudah dipakai zakat center, itu juga penopang kegiatan rumah sakit. Suatu saat mesti ada hotel, ada kegiatan klinik-klinik yang berorientasi bisnis,” tutur Dadang.
Rumah sakit baru ini memiliki 314 tempat tidur. Terkait kapan rumah sakit bisa dioperasikan, Dadang mengungkapkan bahwa tahun 2021 ini terlebih dahulu akan dilakukan pemindahan sarana kesehatan secara bertahap dari rumah sakit sebelumnya.
Kata Dadang, bangunan RSUD Soreang yang sebelumnya akan diorientasikan untuk dijadikan tempat pendidikan bidang kesehatan. Oleh karena itu, mungkin saja akan ada kerjasama dengan perguruan tinggi terkait, misalnya untuk fakultas kedokteran dan lain sebagainya.
“Sebelum digunakan untuk pendidikan, RSUD Soreang yang lama terlebih dahulu akan digunakan sebagai rumah sakit rujukan Covid 19,” ucap Dadang.
Lee