
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Zakat fitrah tampaknya masih jadi andalan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur dalam pengumpulan zakat, infak dan sedekah (ZIS) dari umat Islam di kabupaten yang terkenal sebagai daerah santri ini.
Hal itu terlihat dari rencana kerja Baznas Cianjur yang tahun ini mentargetkan pengumpulan ZIS sebesar Rp 28 miliar, sama seperti tahun sebelumnya. Dari target ZIS sebesar itu, Rp 22 miliar di antaranya ditargetkan dari zakat fitrah.
Ketua Baznas Kabupaten Cianjur, H. Yosef Umar, menjelaskan, untuk mengejar target 2021 tersebut jajaran Baznas setempat akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat hingga ke tingkat RT/RW dan DKM di seluruh Kabupaten Cianjur. Untuk itu pihaknya membentuk 5 tim sosialisasi.
Tim tersebut juga ditugasi untuk membentuk struktur organisasi amilin mulai dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tingkat kecamatan, UPZ tingkat desa, sampai pembantu UPZ tingkat RT/RW dan DKM.
Selain itu, lanjut Yosep, di tiap desa juga akan ditunjuk operator yang bertugas melaporkan langsung kepada Baznas Cianjur terkait hasil pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah yang dilakukan pembantu UPZ di tingkat RT/RW dan DKM yang ada di desanya.
Yosep juga menyebutkan, Baznas akan melibatkan berbagai pihak untuk mengawasi pelaksanaan pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah yang dilakukan oleh pembantu UPZ di setiap RT/RW dan DKM, agar zakat fitrah benar-benar tersalurkan dengan baik dan sesuai syariah.
Bahkan dalam pengumupulan zakat fitrah tahun ini pihaknya mengeluarkan kebijakan baru, yakni 80% hasil pengumpulan zakat fitrah di tingkat pembantu UPZ RT/RW dan DKM, disalurkan kembali kepada masyarakat setempat, 15% disalurkan di tingkat UPZ kecamatan dan desa, serta 5% disetorkan ke Baznas Cianjur. Dari 5% itu, dialokasikan untuk amilin 1% dan dana kemanusiaan 4%.
Sedangkan tahun lalu, 30% dari hasil pengumpulan zakat fitrah di tingkat RT/RW dan DKM itu diserahkan ke Baznas Cianjur. Tapu sekarang hanya 5%.
Yosep berharap, dengan pola pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah seperti itu, masyarakat di lingkungan amilin dapat menikmati pembagian zakat fitrah secara langsung.
Sementara itu, Wakil Ketua IV Baznas Cianjur, H. Hilman Saukani, didampingi Wakil Ketua I Baznas Cianjur Misbahudin, kepada WartaParahyangan.com, Senin (8/3), menjelaskan, sektor zakat fitrah memang menjadi target pengumpulan terbesar dari target ZIS secara keseluruhan.
Sebab, tahun lalu pun, dana ZIS yang dihimpun Baznas Cianjur, sebagian besar berasal dari zakat fitrah. “Dari target Rp 28 miliar tahun ini, sebesar Rp 6 miliar ditargetkan dari pengumpulan zakat mal, infak dan sedekah,” katanya.
Menurut Hilman, Baznas Cianjur tahun ini memang tidak menaikan target pengumpulan ZIS. Pertimbangannya antara lain karena pandemi Covid-19 belum hilang, sehingga masyarakat masih banyak yang terpuruk secara ekonomi.

Tapi terkait pendistribusian hasil pengumpulan ZIS kepada masyarakat yang membutuhkan, tahun ini tetap diupayakan akan semakin banyak warga yang terbantu Baznas. Apalagi karena pandemi korona belum hilang, sehingga warga terdampak pandemi masih banyak yang perlu bantuan.
Termasuk dalam hal itu adalah bantuan modal bagi pelaku UMKM, seperti yang disalurkan pada Kamis (4/3) lalu. Baznas Cianjur menyalurkan bantuan modal usaha lanjutan kepada 5 mustahik senilai Rp 9 juta. Bantuan ini diserahkan oleh Wakil Ketua II Baznas Cianjur, KH. M. Zaenuddin.
Mereka, kata Hilman, mendapat bantuan modal usaha lanjutan berdasarkan hasil pendampingan tim bahwa akibat pandemi Covid-19, modal usaha mereka tergerus. “Tapi di sisi lain, 5 pelaku UMKM itu konsisten memberikan infak melalui Baznas,” katanya.
(Asep R. Rasyid)