BANDUNG – Pelonggaran PPKM di tempat wisata nampaknya tidak berpengaruh terhadap pendapatan bagi bisnis pariwisata. Agro wisata Walini yang pada momen libur natal membuka kapasitas pengunjung sebanyak 75 persen, misalnya, ternyata hanya ada 20 persen pengunjung yang datang.
Kepala Unit Agro Wisata Walini Ade Yuyun Rahayu mengatakan tidak ada kenaikan jumlah pengunjung yang signifikan, meskipun sedang ada libur natal. Dari kapasitas 75 persen yang disediakan atau bisa didatangi oleh 13.500 pengunjung, ternyata hanya ada 2 ribu pengunjung saja.
“Sebetulnya kami kan babak belurnya itu dimulai dari tidak beroperasinya wisata, malahan kami sebagai pengusaha wisata sampai dengan oktober itu adalah merugi sampai Rp185 juta,” ujar Ade saat ditemui di kantornya , Minggu (26/12).
Meski belum ada kenaikan jumlah pengunjung, Ade tetap berharap dengan adanya pembukaan pariwisata kedepan bisa mencapai target pendapatan lagi. Jika dibandingkan pada tahun 2019, pendapatan wisata bisa mencapai Rp5,3 miliar.
Sejumlah Wisatawan menikmati kolam rendam air panas di walini Desa Patengan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Minggu ( 26/12). — Foto – Lee
“Kalau sekarang mah belum tercapai, baru tercapai Rp2 miliar sampai Rp2,5 miliar,” jelas Ade.
Dalam rangka persiapan tahun baru, pihaknya akan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat. Apalagi, saat ini di Indonesia sudah ada varian baru Covid-19 yaitu omicron.
“Kami harus mengencangkan ikat pinggan, bilamana ini bisa meledak, dan lagi pula kami sebagai pengusaha wisata tidak mau disalahkan menjadi penyebab terjadinya kasus varian baru,” pungkas Ade.
Lily Setia darma