Ecopark Curug Tilu Tambah Fasilitas 16 Mini Camp Bukit Pamidangan

Wahana Bukit Pamidangan di wisata Ecopark Curug Tilu, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. (Ft: Lee)

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Sukses dengan mini camp, Ecopark Curug Tilu yang berlokasi di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, akan menambah lagi fasilitas glamour camping yang bertajuk Bukit Pamidangan.

“Saat ini tengah dilakukan proses pembangunan. Rencananya kami akan menambah 16 fasilitas camping baru,” kata owner Ecopark Curug Tilu, Gegen Subagja di Rancabali, Senin (16/05/2022).

Menurut Gegen, selama ini sarana prasarana di Eco Park Curug Tilu yang terbilang favorit adalah mini camp. Di ecopark ini terdapat 30 unit mini camp, dan rencananya ke depan akan ditambah 16 unit ladi di Bukit Pamidangan.

Nantinya, lanjut Gegen, Mini Camp Bukit Pamidangan dikhususkan untuk tempat menginap keluarga. Total akan tersedia 16 unit tenda camping, yang roses pembangunan kini tengah dilaksanakan, bahkan sembilan unit di antaranya hampir selesai.

Dalam setiap unit, katanya lagi, akan disediakan fasilitas kamar mandi sehingga memudahkan wisatawan. “Kami targetkan pembangunannya selesai dalam satu bulan ke depan,” ujar Gegen.

Sebetulnya, kata Gegen, mini camp yang sembilan unit itu sudah bisa digunakan. Hanya saja kamar mandinya berada di luar, sehingga pengunjung yang ingin mandi, harus menuruni bukit untuk mencapai tempat mandi. Makanya pihak pengelola akan membuat kamar mandi di dalam.

Gegen juga menyebutkan fasilitas lainnya yang tengah dibangun, antar lain selasar, tempat selfie dan jembatan, serta wahana prosotan sepanjang 100 meter.

“Jadi ecopark ini akan semakin lengkap, soalnya nanti dari selasar atas itu bisa sampai ke ujung Situ Lembang, jadi pengunjung jalannya bisa puas, 300 meter,” jelasnya.

Dalam pekan ini, Gegen mengungkapkan kunjungan wisatawan agak landai yaitu diangka 850 orang. Sedangkan untuk harga tiket tidak ada perubahan, hanya Rp20 ribu per orang.

“Nanti kedepan pengunjung akan dikasih voucher berupa teh Walini yang dibuat perkebunan Walini sendiri,” katanya.

Lily Setiadarma