WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menggandeng beberapa komunitas pengrajin dan pecinta kopi untuk bergerak bersama dalam menggelar event festival kopi yang bertajuk “BEDAS Coffee Festival 2022″ di Dome Balerame, Kabupaten Bandung, Rabu (24/8/2022).
“Moment ini diharapkan bisa dijadikan ajang kolaborasi untuk semua stakeholder dalam memajukan Kabupaten Bandung dari berbagai sektor, di samping menjadi wahana yang menjadikan Kabupaten Bandung sebagai icon surganya kopi Jawa Barat,” kata Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna saat monitoring festival kopi tersebut.
Sebelumnya, Bupati Bandung melalui sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Kabupaten Bandung H. Cakra Amiyana, mengungkapkan, pengembangan kopi di Jawa Barat tidak terlepas dari peran Kabupaten Bandung sebagai produsen kopi, karena sebagian besar lahan kopi di Jawa Barat berada di wilayah Kabupaten Bandung.
“Lahan kopi di Kabupaten Bandung luasnya lebih dari 50% dari total luas perkebunan kopi arabika yang ada di Jawa Barat, atau mencapai 13.378,18 hektar yang tersebar di 26 kecamatan, serta dikelola oleh 26 kelompok tani dengan hasil produksi olahan mencapai 7.680,37 ton per tahun,” katanya.
Bupati juga mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya karena tahun ini mulai dibangun Centre of Excellence, yaitu pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia di Kecamatan Solokanjeruk sebagai pilot project korporasi petani Indonesia.
Hal itu, kata Bupati, tentu akan menjadi kebanggaan Kabupaten Bandung, apalagi rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI tahun depan.
“Mudah-mudahan masyarakat bisa memanfaatkan acara ini, bukan hanya menikmati ‘BEDAS Coffee Festival’, tapi juga untuk mendapatkan pekerjaan,” ujar Bupati.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara kegiatan, Kepala Disbudpar Kabupaten Bandung menyebutkan, dalam “BEDAS Coffee Festival” tersebut juga digelar Job Fair dengan melibatkan 10 perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk 500 pencari kerja.
“Juga ada Latte Art Competition yang diikuti 100 peserta uji audisi secara online dan lolos 24 finalis, serta kompetisi extra kurikuler yang diikuti 100 sekolah dan yang berhasil lolos seleksi sebanyak 15 sekolah,” katanya.
Semua kegiatan tersebut merupakan perwujudan dari kolaborasi Disbudpar, Distan, Disnaker, Bapelitbangda, Gekraf Kabupaten Bandung, komunitas pecinta kopi dan media.
Lily Setiadarma