Kepemimpinan adalah Interaksi antara Manusia

SUKABUMI, Parahyangan

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, Kepemimpinan adalah interaksi antara manusia yang bersifat emosional, rasional dan kultural dalam mencapai suatu tujuan bersama. Kepemimpinan merupakan cerminan hubungan aksi, reaksi antara pemimpin dengan pihak yang dipimpin serta lingkungannya.

Bertempat di gedung Badan Diklat Kadupugur – Cicantayan, Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami, mengungkapkan hal di atas (15/12) saat menutup Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) IV angkatan ke IX. Acara dihadiri jajaran Widia Iswara, para kepala perangkat daerah, para pejabat dilingkungan Badan Diklat, para kelompok instruktur, komite penjamin mutu diklat.

Sejak terjadinya reformasi, tutur Marwan, daya kritik masyarakat kian tumbuh dan berkembang, gejala ini adalah positif dalam rangka melaksanakan azas kerakyatan yang menjadi sendi dalam kehidupan bernegara. Kritik masyarakat yang ditujukan kepada birokrasi haruslah di respons positif. Melalui perencanaan inovasi yang akan dirancang hendaknya mampu mengakomodir tuntutan serta kebutuhan masyarakat. Sekecil apapun area perubahan harus berdampak terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Dalam kehidupan pemerintahan yang kontemporer sekarang ini, banyak konsep kepemimpinan yang telah dibuat oleh para ahli. Saya percaya semua alumni diklat kepemimpinan tingkat IV ini telah memperoleh pengetahuan tentang kepemimpinan yang baik. Dimana penerapan konsep tersebut tergantung pemahaman kita yang kemudian disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang di hadapi. Seorang pegawai negeri sipil, kita harus senantiasa peka terhadap setiap perkembangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kepekaan itu termasuk pula kepekaan terhadap setiap kritik yang ditujukan kepada perilaku dan kinerja PNS. “kata Marwan.

Marwan berpesan kepada seluruh alumni peserta diklat kepemimpinan tingkat IV angkatan IX, agar dapat menjadi generasi pemimpin perubahan yang mampu meningkatkan kualitas birokrasi dan mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Sukabumi. Pada intinya tambah Marwan, pemimpin dituntut untuk bertanggungjawab sebagai pemegang amanah. Tidak medah menjadi pemimpin yang amanah namun juga tidak sulit dijalankan sesuai dengan tanggungjawab yang dibebankannya.

Panitia Diklatpim IV angkatan IX, Drs. Dadi Susila, MSi mengatakan, peserta diklatpim IV berjumlah 40 orang peserta. Berdasarkan hasil evaluasi akhir dari 40 orang peserta diklatpim ditetapkan dan dinyatakan lulus dengan kualifikasi sangat memuaskan sebanyak 7 orang. Memuaskan sebanyak 32 orang, dan 1 (satu) orang dinyatakan ditunda kelulusannya, dan diberi waktu untuk perbaikan/melengkapi proyek perubahannya selama dua minggu. apabila dalam waktu yang telah ditetapkan tidak dipenuhi, maka kelulusannya dibatalkan. (USC)