Di Hari Lanjut Usia Nasional, 119 Lansia dari Kabupaten Bandung Ikuti Wisuda

Sebanyak 119 peserta sekolah lansia, anggota Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kabupaten Bandung saat mengikuti wisuda di Gedung Budaya Soreang (GBS), Kabupaten Bandung, Kamis (25/5/2023). Foto – Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27, sebanyak 119 peserta sekolah lansia, anggota Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kabupaten Bandung, mengikuti wisuda di Gedung Budaya Soreang (GBS), Kabupaten Bandung, Kamis (25/5/2023).

Ketua Umum Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kabupaten Bandung, H. Bambang Budi Raharjo, M.Si., mengatakan, peserta wisuda ini selain dari Kabupaten Bandung, juga dari daerah seperti Bogor, sehingga jumlah total peserta wisuda sekitar 200 orang.

Menurut Budi, sekolah lanjut usia sudah ada di Kabupaten Bandung sejak tahun 2019. Sekolah ini lebih menitikberatkan kepada kesehatan dan ketahanan pangan agar para lansia bisa hidup sejahtera menjelang usia tua. Karena usia tua sangat rentan dengan penyakit.

Budi berharap, di usia tua ini mereka bisa mempertahankan hidup dengan berumur panjang dan sehat, diawali dengan kegiatan-kegiatan yang menggembirakan.

“Mempertahankan hidup itu kan perlu ilmu, maka diberikan bagaimana lansia itu supaya berumur lebih panjang lagi,” katanya.

Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati (tengah) usai memberikan bantuan pada kegiatan wisuda sekolah lanjut usia di Gedung Budaya Soreang (GBS) Kabupaten Bandung, Kamis (25/5/2023). Foto – Lily Setiadarma

Budi menyebutkan, jumlah lansia di Kabupaten Bandung cukup besar, sekitar 10 persen dari jumlah penduduk sebanyak 3,7 juta jiwa. Di sisi lain, kepengurusan LLI di Kabupaten Bandung sudah sampai ke tingkat desa.

“Pada saat pelantikan pengurus tahun 2019, yang hadir kuang lebih 1.300-an. Mereka merupakan jajaran pengurus dari tingkat kabupaten sampai desa,” kata Budi.

Di tempat yang sama, Prof. Dr. Tri Budi W Rahardjo, Guru Besar Gerontologi, mengatakan, dalam rangka memperingati HLUN ke-27 yang jatuh setiap tanggal 29 Mei, Indonesia Ramah Lansia Jawa Barat khususnya pengelola sekolah lansia Jawa Barat, baru bisa hari ini menyelenggarakan peringatan HLUN di Kabupaten Bandung. Karena kepengurusan LLI-nya menjadi unggulan dan dapat menjadi percontohan.

Hal senada disampaikan Direktur Indonesia Ramah Lansia Jawa Barat, Dr. Susiana Nugraha, yang menyebutkan Kabupaten Bandung dipilih sebagai tempat penyelenggaraan wisuda, karena jumlah lansia yang sekolah di sekolah lansia di sini cukup banyak.

Di Jawa Barat sendiri tercatat hampir 2.000 orang mengikuti pendidikan di sekolah lansia. Jumlah siswa sebanyak itu berasal dari 44 sekolah lansia di 13 kabupaten. Tapi yang diwisuda hari ini sebanyak 200 orang.

“Saya rasa ini satu angka yang menurut saya spektakuler untuk satu provinsi, yah di seluruh Jawa Barat ada sekitar 2.000 orang, dan secara nasional jumlahnya sekitar 9.000 siswa,” ujar Susiana.

“Kabupaten Bandung dan Bogor kebetulan sekolah lansianya telah menyelesaikan 1 paket kurikulum yang diselesaikan selama 12 bulan. Begitu selesai, mereka diwisuda. Jadi hari ini yang diwisuda dari Kabupaten Bandung sebanyak 119 orang dan dari Bogor sebanyak 75 lansia, jadi totalnya sebanyak 198 lansia,” sambungnya.

Susiana juga menjelaskan, sebagai penyelenggara sekolah lansia, pihaknya ingin lansia menjadi SMART, yakni sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat. “Tujuan ke arah itu kami lakukan melalui program-program yang kami selenggarakan di Indonesia Ramah Lansia, salah satunya melalui sekolah lansia,” tutur Lusiana.

Sementara itu, salah seorang peserta wisuda sekolah lansia dari Ciparay, Kabupaten Bandung, Ny. Dewi (79 tahun) mengatakan, dirinya diwisuda bareng dengan beberapa temannya, setelah mengikuti sekolah lansia selama setahun.

“Materi yang didapat dari sekolah lansia dengan jadwal sebulan sekali ini berupa kerajinan tangan dan edukasi masalah kesehatan lansia,” ujar Dewi.

Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati, memberikan bantuan kepada para lansia peserta wisuda.

Lily Setiadarma