Laporan : Lily Setiadarma
Editor — Bule Rahmanniawan
Warta Parahyangan — BANDUNG
Kabupaten Bandung akan memiliki paguyuban Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai penopang perekonomian masyarakat.
“Paguyuban ini sebagai wadah penampung kreatifitas, inovasi dan aspirasi pelaku UKM di Kabupaten Bandung,” ucap Bupati Bandung, Dadang M Naser kepada wartawan pada acara Silaturahmi UKM Kabupaten Bandung, di Gedung Mohammad Toha, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (25/1/2017).
Menurutnya, berdasarkan catatan Badan Pusat Satistik (BPS) Kab Bandung, angka pengangguran di tahun 2016 mencapai 4,0 persen dari sebelumnya 8 persen di 2015. Artinya, kata bupati, ada penurunan.
“Penurunan angka pengangguran ini karena aktifitas UKM yang cukup pesat. Sehingga investasi tahun 2016 naik dua kali lipat dengan nilainya mencapai 11 trilyun,” bebernya.
Selain menurunkan angka pengangguran, peningkatan investasi dan aktivitas UKM ini menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi naiknya Indek Pembangunan Manusia (IPM) dari aspek daya beli.
Dadang berharap dengan terbentuknya paguyuban UKM di Kabupaten Bandung, sinergitas UKM bisa terjalin dengan baik.
“UKM masih terkendala tiga hal, yakni akses pembiayaan permodalan, kemampuan berinovasi, dan pemasaran produk. Ini harus kita pecahkan bersama melalui koordinasi dan kerjasama dengan beberapa pihak. Seperti keterlibatan Universitas Telkom (UKM digital) dan pihak perbankan salah satunya PT. BPR Kerta Raharja ” tandasnya
Sementara menurut Kepala Divisi Operasional PT. BPR Ketra Raharja H. Beni Subarsah S.E.M.M saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/1) mengatakan, perkembangan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kab. Bandung tidak terlepas dari dukungan perbankan dan lembaga finansial lainnya dalam penyaluran kreditnya. Untuk PT. BPR Kertaraharja saja dari out standing kredit sebesar Rp.175 miliar, 60 persen di antaranya terserap oleh UMKM (data per-31 Des 2016).
Setiap tahun, kata Beni Subarsah, kredit UMKM mengalami pertumbuhan. Bahkan, secara umum pertumbuhannya lebih tinggi dibanding skim kredit perbankan. Atas alasan itu, saat ini banyak bank, baik bank nasional maupun BPR , mendorong pertumbuhan kredit dan permodalan yang menyasar segmen UKM dan UMKM untuk penyaluran kreditnya. Terutama dalam usaha produktif dan ekonomi kreatif. Dalam hal dikarenakan Bapak Bupati sangat concern tak henti membantu pelaku UKM di Kabupaten Bandung ,” kata Beni.***
Comments are closed.