Saat Menyerahkan Surat Izin Operasional RSMBS, Bupati Bandung Apresiasi Muhammadiyah yang Banyak Mendirikan Tempat Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan

Bupati Bandung Dadang Supriatna, saat menyerahkan Surat Izin Operasional RSMBS kepada Direktur RSMBS Ade Lesmana, Kamis (6/7/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dr. H M. Dadang Supriatna, S.Ip.,M.Si., menyerahkan Surat Izin Operasional Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) kepada Direktur RSMBS dr. Ade Lesmana, MMR., pada kesempatan tasyakuran atas terbitnya surat izin operasional rumah sakit tersebut di Jalan Raya Laswi, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis (6/7/2023).

Penyerahan surat izin operasional RSMBS ini antara lain disaksikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., Ketua MPKU PP Muhammadiyah Dr. H. Mohammad Agus Samsudin, MM., dan Ustadz Dr. Adi Hidayat, LC.,MA., sebagai penceramah dalam kegiatan tersebut.

Bupati bangga karena diundang langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam kegiatan penyerahan Surat Izin Operasional RSMBS. “Muhammadiyah telah membuat tempat pelayanan yang luar biasa, terutama dalam pelayanan kesehatan,” katanya.

Dadang menyebutkan bahwa Muhammadiyah fokus pada pendidikan dan kesehatan, dan selama ini telah mendirikan 125 rumah sakit se-Indonesia.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung berterima kasih kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah yang sudah bisa mendirikan rumah sakit umum di wilayah Kabupaten Bandung. Rumah sakit ini untuk pelayanan kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat,” tuturnya.

Dadang juga mengungkapkan bahwa Pemkab Bandung belum memenuhi ruang rawat inap sesuai dengan ketentuan atau kebutuhan masyarakat Kabupaten Bandung.

“Dengan jumlah penduduk 3,72 juta jiwa, maka jumlah ruang rawat inap harusnya 3.720 kamar. Sedangkan ketersediaan tempat rawat inap sampai detik ini sekitar 2.000 tempat tidur, sehingga di Kabupaten Bandung ada kekurangan sekitar 1.500 tempat tidur,” kata Dadang.

Karena itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pada 2022, Pemkab Bandung sudah mendirikan dua rumah sakit dan pada 2023 ini akan dibangun 3 rumah sakit baru,dehingga dalam dua tahun ada lima rumah sakit yang terbangun di Kabupaten Bandung.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, juga mengatakan, RSMBS ini menyediakan pelayanan BPJS. Menurutnya, sekitar 97 persen masyarakat Kabupaten Bandung sudah mendapatkan fasilitas dalam konteks pelayanan kesehatan, terutama guru ngaji sudah dapat kartu BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

“Kesehatan masyarakat sudah kita jamin, yaitu dengan memiliki BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Setiap guru ngaji yang meninggal, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp42 juta. Selama 2,2 tahun saya menjabat, sudah ada 248 orang yang meninggal, dan klaim asuransinya sudah mencapai Rp10,5 miliar,” tutur Kang DS.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr.  H. Haedar Nashir,M.Si., mengatakan dengan adanya izin operasional RSMB ini, RSMBS sudah bisa melayani masyarakat umum. “Ini merupakan kebahagiaan yang tak terhingga bagi kami,” katanya.

Prof. Haedar pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung dengan adanya surat izin operasional RSMBS.

Menurut Haedar, saat ini Muhammadiyah menjadi kekuatan penggerak di bidang pelayanan kesehatan, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. “Muhammadiyah ikut meringankan beban negara,” kata Haedar.

Dia juga menyebutkan, saat ini Muhammadiyah  memiliki 125 rumah sakit, dan ke depannya akan ditambah di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Papua. “Kita punya klinik di Merauke. Kita akan bangun rumah sakit di NTT. Allah Maha Pemberi Rezeki,” ujarnya.

Ketua MPKU PP Muhammadiyah Dr. H. Mohammad Agus Samsudin, MM, mengatakan pembangunan rumah sakit ini mendapatkan dukungan dari pemerintah. “Terima kasih atas dukungan dan bantuan atas berdirinya RSMBS, apa yang dilakukan ini menjadi ibadah bagi semua. Esok hari, RSMBS ini mulai melayani,” katanya.

Hal senada disampaikan Direktur RSMBS dr. Ade Lesmana, MMR, yang mengatakan pembangunan RSMBS ini untuk meningkatkan pelayanan kepada umat. “Kabupaten Bandung membutuhkan 3.600 tempat rawat inap, dan yang sudah tersedia 1.800 tempat tidur. Di situlah titik Muhammadiyah membangun rumah sakit,” katanya.

Lily Setiadarma