WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi Partai Golkar (F-PG) Yunus Suhandi, S.IP, mengakui, dari hasil pengamatan pribadinya atas pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini, khususnya di jenjang SMA, banyak calon siswa yang merasa kecewa karena gagal masuk ke SMA negeri yang dicita-citakannya.
Menurut Yunus, PPDB 2023 dilaksanakan berdasarkan Permendikbud No. 44 Tahun2019. Di sana antara lain disebutkan 4 jalur masuk sekolah SD, SMP, SMA/SMK negeri, yakni 50 persen jalur zonasi, 30 persen jalur prestasi, 15 persen jalur afirmasi, dan 5 persen jalur pindahan tugas orang tua.
“Setelah saya perhatikan dan saya evaluasi secara pribadi, banyak calon siswa yang tidak terakomodir di SMA negeri yang mereka inginkan, sehingga timbul kekecewaan khususnya yang gagal masuk melalui jalur zonasi. Ini terlihat dari adanya bentuk protes orang tua siswa yang secara manual mengukur jarak rumahnya dari SMA yang dituju,” tutur Yunus.
Politisi Partai Golkar ini memang tidak menyebutkan baik-tidaknya pelaksanaan PPDB 2023 di Kota Sukabumi tahun ini. Dia hanya menyarankan kepada pemerintah daerah setempat untuk membangun gedung SMA dan SMK baru di lokasi-lokasi yang memang punya potensi besar calon siswanya.
“Kalau pemerintah daerah tidak punya anggaran untuk itu, mari kita sama-sama usulkan ke provinsi dan pemerintah pusat. Yang penting, bisa segera dibangun minimal 1 SMA negeri dan 1 SMK negeri, sehingga dapat menyerap lebih banyak lulusan SMP/sederajat,” harap anggota Komisi 1 DPRD Kota Sukabumi itu.
Hal itu, tambah Yunus, juga untuk menunjukkan bahwa pemerintah daerah hadir dan berupaya menyelesaikan persoalan banyaknya lulusan SMP/sederajat yang tidak terserap di SMA/SMK negeri yang ada di Kota Sukabumi.
Jenal