Helaran Seni Budaya Cianjur, Atraksi Kuda Kosong Masih Menjadi Ikon

Di depan panggung kehormatan, Bupati Cianjur Herman Suherman mendekati Kuda Kosong, ikon dalam Helaran Seni Budaya Cianjur, Sabtu (19/8/2023).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Sekalipun Helaran Seni Budaya ini disiarkan secara langsung melalui beberapa media sosial, tapi tampaknya masyarakat merasa lebih puas bila menyaksikannya secara langsung.

Terbukti ribuan warga Cianjur tumpah ruah ke sejumlah ruas jalan di kota Cianjur yang dilewati pawai Helaran Seni Budaya Cianjur itu, Sabtu (19/8/2023).

Warga setempat lebih mengenal pawai tersebut sebagai Pawai Agustusan, terlebih dalam pawai itu tampil atraksi yang “wajib ada”, yakni atraksi Kuda Kosong. Atrasi ini hanya muncul setahun sekali dan itu disaat pawai perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir, minus disaat pandemi Covid-19 tentunya, kegiatan itu dirangkai dengan perayaan Hari Jadi Cianjur, yang jatuh sebulan sebelumnya.

Asda II Setda Kabupaten Cianjur Budhi Rahayu Toyib saat melepas pawai Helaran Seni Budaya di Taman Prawatasari, Joglo, Cianjur, Sabtu (19/8/2023).

Hal itu tentu tak perlu dipertentangkan. Karena yang jelas, Helaran Seni Budaya Cianjur dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Cianjur ke-345 dan Hari Kemerdekaan RI ke-78 ini, terbilang semarak dan diikuti 106 peserta dari berbagai institusi kemasyarakatan, sekolah, perguruan tinggi, organisasi dan lembaga/dinas di lingkup Pemkab Cianjur.

Antusiasme masyarakat menyaksikan pawai itu pun sudah tampak di ruas Jalan Pangeran Hidayatulloh, sekitar Taman Olahraga Prawatasari, Joglo, kota Cianjur.

Di situ, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda (Asda II) Kabupaten Cianjur Budhi Rahayu Toyib, yang didampingi Dirut Perumdam Tirta Mukti Cianjur Budi Karyawan, secara resmi melepas peserta pawai Helaran Seni dan Budaya tersebut.

“Helaran ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya, khususnya seni budaya Cianjur, di samping untuk menjaring karya-karya seniman dan budayawan yang berkarakter, kreatif dan inspiratif,” ujar Asda.

Dari Jalan Pangeran Hidayatulloh, pawai dengan Kuda Kosong berada di barisan paling depan itu selanjutnya bergerak perlahan melewati sejumlah ruas jalan di pusat kota Cianjur hingga masuk ke Jalan Suroso, melewati panggung kehormatan di selatan Alun-alun Cianjur.

Di panggung kehormatan itu tampak Bupati Cianjur H. Herman Suherman, unsur Forkopimda dan jajaran kepala SKPD setempat, menyambut satu persatu kemunculan peserta pawai.

Di depan panggung kehormatan itu pula, peserta helaran berhenti beberapa menit untuk melakukan atraksi, yang disambut dengan riuhnya tepuk tangan hadirin. Bahkan Bupati Cianjur Herman Suherman sempat beranjak dari kursinya untuk mendekati Kuda Kosong yang tiba pertama di depan panggung kehormatan.

Dalam helaran itu, peserta menampilkan berbagai atraksi, mulai dari marching band, seni tradisional hingga modern, tari-tarian, pencak silat, dan debus. Bahkan dalam helaran kali ini, barongsai yang biasa tampil dalam kegiatan hari-hari besar Tionghoa, ikut menyemarakan Helaran Seni Budaya Cianjur.

Yang juga unik, peserta yang mengusung potensi pertanian Cianjur, ditampilkan dalam karya seni yang terbuat dari berbagai hasil pertanian seperti padi, sayur-mayur dan buah-buahan. Ada juga yang mengusung tema pelestarian alam, dengan membawa simbol pohon dan tarian.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, seusai helaran mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada peserta dan masyarakat yang menyaksikan helaran tersebut.

“Alhamdulillah antusiasme masyarakat luar biasa. Ini semua memang untuk warga masyarakat. Sedangkan pemerintah daerah hanya mendorong,” ujar Herman seraya menyebutkan, pihaknya sengaja menyatukan dua kegiatan berbeda, yakni perayaan Hari Jadi Cianjur dan Hari Kemerdekaan, agar masyarakat dapat mengingat Hari Jadi Cianjur.

“Saya ingin masyarakat tahu bahwa 12 Juli adalah Hari Jadi Cianjur, sama halnya dengan Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. Dan pesan dari helaran ini adalah dari masyarakat untuk masyarakat,” katanya.

Asep R. Rasyid