WartaParahyangan.com
BANDUNG – Sebagai wujud kepeduliannya terhadap UMKM lokal yang ada di wilayah operasional proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), PT Geo Dipa Energi Unit Patuha memberikan bantuan pembinaan kepada para pelaku UMKM setempat.
Program pembinaan yang telah berjalan sejak beberapa waktu lalu itu dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UMKM, salah satunya UMKM Saluyu di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. UMKM ini memiliki 25 pengrajin makanan olahan.
Ketua UMKM Saluyu, Tia Setiawaty, S.Pd.I., mengungkapkan rasa syukurnya bahwa sejak mendapat pembinaan dari PT Geo Dipa Energi, usahanya bisa berkembang, sesuai dengan rencana kerja yang diusulkan kepada GeoDipa di awal kerja samanya.
“Alhamdulillah capaiannya hampir 80%. Semua pengrajin yang bergabung dengan UMKM Saluyu punya produk. Bahkan satu orang bisa membuat lebih dari satu produk makanan olahan,” ujar Tia saat ditemui Wartaparahyangan.com di sela-sela kegiatan yang digelar PT Geo Dipa Energi dimana di situ Tia membuka stand produk UMKM Saluyu, belum lama ini.
Produk yang dihasilkannya, lanjut Tia, kebanyakan dari hasil pertanian seperti sistik strawberry, kerupuk strawberry, sistik wortel, kerupuk wortel, dan brownies wortel.
Tia menyebutkan, saat ini ada produknya yang sedang best seller, yakni basreng, itu memang produk non-pertanian, tapi jadi best seller, karena penjualannya sangat baik. “Pemesannya dari Jakarta, terutama Kebayoran Baru,” katanya.
Secara umum, lanjut Tia, produk makanan olahan dari UMKM Saluyu cukup digemari pembeli. Apalagi dengan adanya bantuan dari PT Geo Dipa Energi. Setiap ada kunjungan tamu ke perusahaan energi itu, oleh Geo Dipa para para tamunya dibawa ke rumah produksi UMKM Saluyu.
“Begitu juga kalau ada rombongan tamu ke kantor kecamatan, pihak kecamatan mengarahkan para tamunya membeli oleh-oleh dari rumah produksi kami. Bahkan wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Lebak Muncang juga banyak yang membeli olah-oleh dari rumah produksi UMKM Saluyu. Jadi, alhamdulillah omzet penjualannya sangat bagus,” kata Tia.
Selain makanan olahan, UMKM Saluyu juga mengembangkan seni seperti grup angklung yang dapat disewa, ini untuk menambah-nambah pendapatannya.
“Harapan kami sekarang ingin punya rumah produksi sendiri, karena selama ini rumah produksinya berstatus sewa. Sedangkan untuk membayar uang sewa, kami sisihkan dari hasil penjualan produk. Mudah-mudahan ke depan kami bisa memiliki rumah produksi sendiri dan juga galeri yang sangat strategis tempatnya, misalnya di tempat wisata,” harap Tia.
Namun demikian, dengan kondisi rumah produksi sewa pun, pihaknya tetap semangat. Bahkan saat ini UMKM Saluyu sedang mengembangkan usahanya di Happy Farm. “Di sana kami buka stand setiap Sabtu dan Minggu,” kata Tia.
Lily Setiadarma