WartaParahyangan.com
BANDUNG – Okupansi Rancabali Tea Resort, yang berlokasi di tengah hamparan kebun teh Rancabali, kawasan Bandung selatan, Jawa Barat, disaat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini hampir mencapai 100 persen.
“Alhamdulillah, okupansi tempat kita saat ini sudah mencapai 70 persen. Ini bisa dikatakan penuh. Karena yang 30 persen lagi kita sediakan untuk tamu-tamu dari kantor pusat kami, atau tamu-tamu yang tiba-tiba datang, jadi gak diisi semua, ada spare,” ungkap Kepala Unit Rancabali Tea Resort, Asep DH, ketika ditemui Wartaparahyangan.com di Rancabali Tea Resort, Senin (25/12/2023).
Asep menyebutkan, di Rancabali Tea Resort kini ada unit penginapan baru yang memukau, yakni Rumah Layung dengan desain kerucut yang khas. Juga ada Sonten, ada rumah kayu, kidang kencana, ciung wanara dungus wangi.
“Kurang lebih ada sebanyak 15 unit yang baru, ditambah 3 yang lama, jadi semuanya 18 unit. Sedangkan harganya kita masuk ke holiday, Rp1.980.000,- tambah 25% dari harga tersebut, ini berlaku sampai dengan tanggal 3-4 Januari 2024,” jelas Asep.
Sebetulnya, kata Asep, bukan penambahan unit baru, tapi hanya merenovasi, yang semula berupa cottage, direnovasi menjadi Rumah Layung dengan desain kerucut yang khas.
“Fasilitas di Rumah Layung ada kamar jacuzzi untuk yang terbaru. Kalau di Sonten ada kolam renangnya. Sedangkan kapasitasnya baik di Rumah Layung maupun Sonten rata-rata 4 orang. Juga ada kolam renang untuk umum,” katanya.
Asep mengingat para pengunjung yang datang ke Rancabali Tea Resort untuk membawa jaket, karena memang udara di sana terbilang dingin.
“Walaupun penginapan kita juga menyediakan selimut, tapi barangkali perlu juga membawa jaket yang cukup tebal. Kalau udaranya teramat dingin, kita bisa menyalakan heater. Karena memang kita sediakan heater untuk antisipasi,” katanya.
Lily Setiadarma