WartaParahyangan.com
BANDUNG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung mencatat investasi yang masuk ke Kabupaten Bandung baik penanaman modal dalam negeri (PMD) maupun penanaman modal asing (PMA) dari tahun ke tahun terus meningkat.
Tercatat hingga akhir 2023 investasi ini mencapai Rp30,3 triliun, atau mencapai 100 persen lebih dari yang ditargetkan Rp28,7 triliun.
Capaian tersebut tak lepas dari komitmen Bupati Bandung Dadang Supriatna selalu berupaya untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk dari sisi regulasi untuk memberikan kepastian hukum kepada calon investor.
Yang tak kalah penting, kata Bupati, adalah terjaminnya kenyamanan dan kondisi keamanan di Kabupaten Bandung yang selalu terjaga kondusif berkat keberhasilan kolaborasi antara Pemkab Bandung, TNI dan Polri.
“Kita berusaha terus mengamankan iklim investasi ini dalam satu regulasi. Salah satunya terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bandung yang saat ini sudah selesai raperda-nya, sehingga investasi akan lebih berdatangan lagi ke depan,” ungkap Bupati kepada wartawan saat menghadiri Festival Zumba di Jalan Anyar Kecamatan Majalaya, Minggu (21/1/2024).
Menurut Dadang, Perda RTRW merupakan hal penting dalam proses pembangunan di Kabupaten Bandung. Karena calon investor akan mendapat kepastian hukum dalam pemanfaatan lahan yang ada.
“Persetujuan rancangan ini terbilang cepat di Indonesia. Jadi yang cepat itu Kabupaten Bandung dan Bali,” ujar Dadang seraya menambahkan, Rancangan RTRW Kabupaten Bandung 2023-2043 telah terhubung dengan OSS dan ATR/BPN, sehingga investor yang hendak melakukan permohonan izin, sudah bisa menggunakan ketentuan ini.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Bandung, Ben Indra Agusta, menyebutkan sampai akhir 2023, realisasi investasi di Kabupaten Bandung mencapai Rp30,3 triliun, baik dari PMD maupun PMA.
“Realisasi investasi tahun 2023 ini masih merupakan estimasi karena masih menunggu perhitungan melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sampai dengan Januari 2024,” kata Ben.
Ia mengungkapkan, investasi yang dominan untuk tahun 2023 ini ada tiga jenis, yakni infrastruktur khususnya fasilitas Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, eksplorasi energi panas bumi dan pariwisata.
“Eksplorasi panas bumi investasinya bisa sampai Rp7 triliun setahun, dan pariwisata yang perkembangannya cukup masif. Karena itu di tahun 2024 ini kami akan fokus investasi di bidang panas bumi, pariwisata dan pertanian atau agriculture,” sebutnya.
Atas kinerja penanaman modal ini, DPMPTSP Kabupaten Bandung pun meraih Juara III dalam Penilaian Kinerja Penanaman Modal Se-Jawa Barat atau West Java Investment Award (WJIA) 2023 yang digelar DPMPTSP Jawa Barat di Soreang, Kabupaten Bandung, September lalu.
Lily Setiadarma