Bupati Bandung Apresiasi Kegiatan Takrimul Yatim dan Santunan Dhuafa di Komplek Bumi Langgeng Cileunyi

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna hadir pada kegiatan Takrimul Yatim dan Santunan Dhuafa di Masjid Jami At-taqwa, Komplek Bumi Langgeng, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (31/3/2024).

Bupati mengajak masyarakat untuk tetap meningkatkan rasa syukurnya di bulan suci Ramadan ini. Apalagi pada saat dini hari atau subuh tadi masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bangun guna melaksanakan sahur.

Ia mengungkapkan bahwa sebagai manusia jangan sombong. Kekayaan tidak ada artinya. “Mohon maaf jabatan tidak ada artinya. Kalau Allah sudah memanggil, kapan pun kita tidak bisa menolak,” katanya.

“Mumpung masih diberikan kesempatan oleh Allah, yu kita sama-sama melakukan kebaikan untuk bisa membantu khusus kepada diri kita sendiri. Kalau diri kita sudah cukup, yang perlu kita benahi adalah keluarga kita yang kecil,” ujar Dadang.

Bupati Bedas ini juga mengungkapkan apresiasinya atas adanya kegiataan Takrimul Yatim dan Santunan Dhuafa yang dilaksanakan di Komplek Bumi Langgeng. “Ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Ini luar biasa,” katanya.

Dadang pun mengungkapkan kebiasaan menyantuni anak yatim dan jompo itu sudah dilaksanakan semenjak ia menjabat kepala desa tahun 1998 hingga saat ini mengemban amanah orang nomor satu di Kabupaten Bandung.

“Kebiasaan memberikan santunan itu kepada 1.800 anak yatim dan jompo. Dari 1.800 orang itu, kemarin tinggal 900 orang lagi. Mungkin selama 26 tahun itu, anak yatim sudah ada yang menikah, dan jompo yang meninggal dunia. Itu kegiatan rutin sama setiap tahunnya. Ada zakat mal, alhamdulillah,” katanya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, juga mengatakan, dalam rangka meningkatkan ketakwaan dan empati kepada sesama, pihaknya mengajak semua kaum muslim dan muslimat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

“Karena kita tak akan pernah tahu, besok atau lusa apakah masih ada di rumah. Karena hakekatnya hidup di dunia ini untuk mencari bekal akhirat,” katanya.

Bupati Bedas ini juga mengajak kepada para camat, kepala desa, RW dan RT, ketika kebutuhan sudah terpenuhi, sebaiknya untuk membantu sesama. “Besar kecilnya tidak jadi ukuran, yang penting ikhlas. Donasi atau shodaqoh zariah yang telah dikeluarkan, saya yakin pahalanya sampai ke akhirat nanti,” ucap Kang DS.

Kemudian, kata dia, ilmu bermanfaat pahalanya tidak akan putus sampai ke akhirat nanti. Salah satu contoh adalah ibu.

“Guru yang pertama itu adalah ibu. Yang pertama mendidik itu adalah ibu. Saya titip jangan pernah menyakiti hati ibu. Jangan pernah merendahkan guru. Jangan pernah berkata bekas guru,” katanya.

Kang DS pun mengungkapkan jadi Bupati Bandung karena doa ibu kandungnya. Ia mengaku tak punya apa-apa.

“Saya titip, jangan sampai menyakiti hati seorang ibu. Apalagi sudah menyakiti seorang ibu, saya yakin orang itu hidupnya tidak akan berkah,” ujar Kang DS.

Lily Setiadarma