Dampak Gempa Bumi, Pemkab Bandung Catat 8.970 Jiwa Tinggal Sementara di Tenda-tenda Pengungsian

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mencatat hingga Sabtu (21/9/2024) malam, dampak gempa bumi bermagnitudo 5.0 yang terjadi di Kabupaten Bandung pada Rabu lalu mengakibatkan kerusakan ribuan bangunan di Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran dan Cimaung.

Kerusakan bangunan tersebut meliputi 4.686 rumah, 71 sarana pendidikan, 89 sarana ibadah, 9 fasilitas kesehatan dan 21 fasilitas umum, yang mengalami rusak berat, sedang dann ringan.

“Saat ini pemerintah masih melakukan assessment dampak kerusakan musibah gempa bumi tersebut,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Minggu (22/9/2024).

Uka Suska juga menyebutkan, sebanyak 10.243 kepala keluarga dan 39.703 jiwa terdampak gempa bumi. “Dari sekian banyak masyarakat yang terdampak gempa bumi, sebanyak 8.970 jiwa mengungsi dan bertahan di tenda pengungsian yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Satu orang meninggal dunia,” katanya.

Ia mengatakan, lokasi tenda pengungsian bagi warga terdampak gempa sebanyak 65 tenda di Desa Cibeureum, 8 tenda Desa Tarumajaya, 16 tenda Desa Cikembang, 18 tenda Desa Cihawuk dan 2 tenda Desa Sukapura.

Sedangkan masyarakat Kabupaten Bandung yang terdampak gempa tersebut tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran dan Cimaung.

“Data ini bersifat dinamis dan akan dilaksanakan update data secara berkala. Pendataan dan survei lokasi serta mengimbau warga untuk segera mengungsi (mandiri) ke rumah warga/keluarga yang lebih aman, jika terjadi gempa bumi susulan,” ujarnya.

Uka Suska mengatakan dalam penanganan gempa bumi, BPBD Kabupaten Bandung koordinasi dengan pihak terkait. Juga tim reaksi cepat multisektor saat ini sedang berupaya menyiapkan bantuan logistik bagi warga terdampak dan tempat pengungsian sementara.

“Pak Bupati Bandung telah mengeluarkan surat pernyataan keadaan darurat bencana gempa bumi pada status tanggap darurat dan mengaktivasi pos komando dan pos lapangan penanganan bencana gempa bumi selama 14 hari,” tuturnya.

Menurut Uka Susja, dalam penanganan warga terdampak gempa, BPBD Kabupaten Bandung turun langsung dan bekerja sama dengan TNI/Polri, BPBD Jabar, BNPB dan lembaga pemerintahan lainnya. “Banyak juga relawan dari berbagai unsur yang turut membantu penanganan gempa ini,” katanya.

Ia juga menyebutkan, Pemkab Bandung telah menyiapkan kebutuhan logistik darurat mulai dari kebutuhan dasar berupa makanan siap saji, air mineral, biskuit bayi, makanan pendamping asi, hingga peralatan rumah tangga seperti family kit, selimut, matras, popok bayi, popok dewasa, pembalut dan kidsware.

“Obat-obatan dan vitamin, mulai dari obat batuk anak, multivitamin, masker medis dan masker anak, juga sudah disiapkan,” ucapnya.

Lily Setiadarma