Hadiri Seren Taun ke-565 Kampung Adat Gelar Alam, Bupati Sukabumi Sebut Pelestarian Budaya Penting di Tengah Modernisasi Saat ini

wartaparahyangan.com

SUKABUMI – Upacara Seren Taun di Kampung Adat Kasepuhan Gelar Alam di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, rutin dilaksanakan setiap tahun, dan untuk tahun ini merupakan Seren Taun ke-656, yang puncaknya digelar Minggu 6 Oktober 2024.

Puncak acara Seren Taun ditandai dengan upacara adat yang didalamnya terdapat beberapa prosesi, seperti prosesi ampih pare ka leuit, tumbuk padi, saresehan bersama baris olot kasepuhan, dongdang, dogdog lojor, penampilan seni debus, rengkong, gondang buhun, tari tani, dan lolongok hasil karya incu putu kasepuhan.

Tidak kalah penting prosesi sakral pada Seren Taun adalah Ngampih Pare ka Leuit atau masukkan dan mendudukkan ikat padi hasil panen warga adat secara simbolik ke Leuit Si Jimat oleh Sesepuh Adat Kasepuhan Gelar Alam yaitu Abah Ugi Sugriana Rakasiwi yang diiringi lantunan kidung pohaci dengan iringan suling dan kecapi.

Kemeriahan puncak acara Seren Taun itu disaksikan pula oleh Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, unsur Forkopimda Kabupaten Sukabumi, Forkopimcam Cisolok dan ribuan masyarakat dari luar Kampung Kasepuhan.

Dalam sambutannya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyebut pagelaran Seren Taun ke-656 Kasepuhan Adat Gelar Alam sebagai media pemersatu antar kasepuhan yang ada di Kabupaten Sukabumi, yakni Kasepuhan Gelar Alam, Sinaresmi dan Ciptamulya.

“Saya merasa bangga melihat kebersamaan ketiga kasepuhan adat yang ada di Kabupaten Sukabumi ini, yang memperkuat kebudayaan kita dengan satu tekad yang sama,” ucapnya.

Bupati akan terus mendorong keberagaman potensi di kasepuhan adat dengan dukungan infrastruktur yang mumpuni. “Selain pertanian dan budaya, infrastruktur pun sedang kita perjuangkan,” terang Marwan.

Menurut Bupati, pelestarian budaya sangat penting di tengah modernisasi saat ini agar adat istiadat yang melekat tersebut dapat dirasakan oleh generasi muda dimasa depan. “Pertahankan budaya adat di tiga kampung kasepuhan ini, jangan sampai luntur karena kemajuan zaman,” pesannya.

Bupati juga mengajak kepada masyarakat adat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara lingkungan dengan sebaik-baiknya.

“Terus kembangkan beberapa kasepuhan di Kabupaten Sukabumi dalam rangka melaksanakan Perpres 87 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Jabar Selatan,” kata Bupati.

Sesepuh Adat Kasepuhan Gelar Alam, Abah Ugi Sugriana Rakasiwi menjelaskan tradisi Seren Taun sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dari hasil panen yang melimpah.

“Seren Taun ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas hasil bumi yang diperoleh,” ujarnya.

Abah Ugi juga menyebutkan, menjelang Pilkada Serentak 2024 masyarakat kasepuhan harus rukun, jangan sampai perpecahan antara suku adat.

“Abah titip agar masyarakat dapat menjaga keamanan dan ketentraman saat pelaksanaan Pilkada dan Pilgub dalam waktu dekat. Mari kita sama-sama sukseskan Pilkada ini dengan aman, tertib dan rukun,” pesannya.

Pada kesempatan itu Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyerahkan legalitas perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Kasepuhan Gelar Alam.

Bupati juga menyerahkan bantuan sosial sebanyak 135 paket dari Pemkab Sukabumi kepada tiga kasepuhan yakni Kasepuhan Gelar Alam, Kasepuhan Sinaresmi, dan Kasepuhan Ciptamulya.

Ujang S. Chandra