WartaParahyangan.com
BANDUNG – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Bandung bersama PLN Icon Plus dan Yayasan Panata Giri Raharja berkolaborasi melakukan penanaman 1.000 bibit pohon endemik Jawa Barat di lahan PPTK Gambung, tepatnya di Blok Malaberes, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Senin (28/4/2025).
Pimpinan PT PNM Cabang Bandung, Hj. Neneng Yani Andriani, memimpin langsung kegiatan tersebut disaksikan beberapa tokoh penting seperti Eyang Memet dari Yayasan Panata Giri Raharja, Camat Pasirjambu , Kepala Pusat Penelitian PPTK Gambung Akmal Agustira, Danramil 2412 Pasirjambu Kapten Infantri Asep Syarifudin, serta Kanit Bhabinkamtibmas Polsek Pasirjambu Aipda Dede Soleh.
Tidak hanya itu, perwakilan DLH Kabupaten Bandung, warga sekitar, dan para undangan juga meramaikan kegiatan tersebut.

Menurut Neneng Yani Andriani, kegiatan ini merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial PNM terhadap lingkungan. Ia menjelaskan, PNM berkomitmen aktif berkontribusi terhadap konservasi alam sekaligus ketahanan pangan.
“Hari ini kita tanam seribu pohon. Ke depan, kami berharap kegiatan ini berkelanjutan dan jumlah pohon yang ditanam terus bertambah,” ujar Neneng seraya menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kali kedua yang dilaksanakan. Pada aksi sebelumnya, PNM berhasil menanam 5.000 pohon yang kini telah tumbuh hingga dua meter di Blok Rancacangkuang. Dengan hasil tersebut, pihaknya semakin optimistis untuk terus memperluas program penghijauan.
Sementara itu, Manager PLN Icon Plus Jabar, Muhammad Zulfikar Lutfilah, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas upaya menjaga kelestarian hutan seperti itu, karena hal itu berarti menjaga masa depan generasi mendatang.
“Satu pohon berarti satu harapan. Menanam pohon berarti menanam kehidupan,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan untuk memastikan kegiatan konservasi tidak berhenti pada satu momen saja.
Ketua Yayasan Panata Giri Raharja, Eyang Memet, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Nasional Penyuluh Kehutanan Swadaya menilai bahwa kegiatan itu tidak sekadar aksi penanaman pohon, namun juga sebagai upaya memperkenalkan konsep agroforestry, menggabungkan tanaman hutan, perkebunan, dan pertanian dalam satu ekosistem.
Pada kesempatan tersebut, peserta menanam berbagai jenis pohon, mulai dari tanaman kopi sebagai komoditas perkebunan, hingga pohon cabai rawit yang mewakili tanaman pangan, serta tanaman endemik seperti fikus, loa, kondang, kiara, beringin, rasamala, puspa, kicangkudu, dan kihoe.
Eyang Memet menjelaskan bahwa seluruh tanaman ini akan mendukung ketahanan pangan sekaligus menjaga sumber daya air. “Kami ingin mengajarkan para peserta bahwa karakter tanaman berbeda di setiap lokasi, seperti di mata air, di sepadan sungai, atau di kebun,” katanya.
Edukasi seperti itu, lanjut Eyang Memet, sangat penting agar masyarakat memahami cara terbaik menjaga lingkungan. Tidak hanya menanam, tetapi juga mengelola tanaman sesuai karakteristik ekosistem masing-masing.

Eyang Memet juga mengungkapkan bahwa mereka telah menanam sekitar 240 jenis tanaman di lahan seluas empat hektare tersebut. Dengan demikian, kawasan ini juga berpotensi menjadi pusat penelitian tanaman endemik, terutama di wilayah Gunung Tilu.
Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan DLH Kabupaten Bandung, Windya Wardhani, turut menyampaikan apresiasinya. Ia menilai bahwa kolaborasi antara BUMN dan penggiat lingkungan seperti ini sangat membantu program konservasi daerah.
“Penambahan tutupan lahan dan pelestarian keanekaragaman hayati sangat berarti bagi kami. Karena itu, atas nama DLH Kabupaten Bandung, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” tutur Windya.
Kepala (Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Akmal Agustira, juga menyampaikan pandangan positifnya. Ia mengatakan bahwa penanaman kali ini mengintegrasikan konsep tanaman pangan dan konservasi hutan. “Kegiatan ini menjadi sinergi nyata antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan,” ujarnya.
Akmal berharap kerja sama seperti itu dapat diperluas. Menurutnya, ke depan pihak PPTK Gambung berencana mengembangkan penanaman tanaman industri dan endemik lainnya. “Kami optimistis kegiatan ini akan membawa dampak positif jangka panjang bagi ekosistem di wilayah ini,” tambahnya.
Aksi kolaborasi ini sekaligus menjadi contoh sinergi yang efektif antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat. Terlebih konsep agroforestry yang diterapkan memberi nilai tambah ekonomi tanpa mengabaikan fungsi konservasi.
Melalui kegiatan ini, PT PNM Cabang Bandung, PLN Icon Plus dan Yayasan Panata Giri Raharja menunjukkan bahwa membangun lingkungan lestari harus dilakukan secara bersama-sama, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tugas seluruh lapisan masyarakat.
Lily Setiadarma