Pilkada Kabupaten Sukabumi Ibarat Persib dan Persija Melawan Barcelona

PEMILIHAN Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi pada Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2020 semula  diperkirakan akan  meloloskan 3 pasangan.  Yaitu pasangan Marwan Hamami dan Iyos Somantri yang diusung oleh Partai Golkar, PKS dan Demokrat, Pasangan Adjo Sardjono dan Iman Adinugraha yang diusung oleh PAN dan PKB, serta pasangan  Reni Marlinawati dan Sirojudin yang diusung oleh PPP dan PDI-P. Tetapi RESI akhirnya tak jadi berkompetisi, menyusul bakal calon bupatinya Reni Marlinawati, tutup usia pada hari Jumat lalu.

Melly Mulyana

          Apabila Pilkada Kab. Sukabumi kali ini boleh diibaratkan sebuah turnamen sepak bola, beberapa pengamat berpendapat, pertarungan Pilkada ini tidak akan seru. Karena yang lolos ke final adalah kesebelasan Persib  Bandung, Persija Jakarta dan Barcelona dari Spanyol. Masyarakat pencinta sepak bola sangat tahu, betapa hebatnya kedigjayaan kesebelasan Barcelona.

          “Yang saya ibaratkan kesebelasan Barcelona adalah pasangan pak Marwan dengan pak Iyos. Di Barcelona ada Messi, Luis Suarez dan Vidal. Ketiga bintang ini kehebatannya tidak diragukan lagi.  Kaitan masalah finasial, Barcelona adalah salah satu klub sepak bola terkaya didunia,“ kata Melly Mulyana, salah satu pengamat politik di Sukabumi.

         Pasangan Marwan dan Iyos tutur Melly,  diibaratkan kesebelasan Barcelona. pasangan ini dianggap telah melampaui berbagai syarat untuk memenangkan Pilkada 9 Desember nanti. Karena figur Marwan selain Bupati atau petahana juga pengusaha yang sangat sukses, ditunjang dana yang melimpah,  dan Marwan adalah ketua DPD partai besar.

          Sementara calon Wakil Bupatinya adalah Iyos Somantri dengan jabatannya seorang Sekretaris Daerah (Sekda) yang otomatis secara eks Officio menjadi kepala atau ketua di 8 lembaga strategis dilingkungan Pemkab Sukabumi.  Kaitan masalah financial, Iyos pun tidak diragukan lagi karena telah 5 tahun menjadi Sekda.  “Marwan-Iyos adalah pasangan yang hebat. Pasangan politisi dan birokrat. Pasangan yang serba komplit yang ditunjang dengan berbagai sarana, prasarana dan dana untuk cost politik yang melimpah,“ kata Melly.

          Sementara pasangan Adjo – Iman jelas Melly, diibaratkan kesebelasan Persib, dan pasangan Reni – Sirojudin diibaratkan sebagai kesebelasan Persija.  Dua kesebelasan itu tidak didukung dengan dana yang melimpah, dan tidak didukung oleh pemain sekelas Mesi, atau Suarez.  Namun ada factor kelebihan yaitu didiri para pemainnya punya semangat tinggi, pantang menyerah, dan siap mati dilapangan, serta punya ratusan ribu pendukung yang fanatic, yaitu Jack Mania untuk Persija dan Bobotoh Viking untuk Persib.

         “Secara teori dan fakta teknis, Barcelona diatas segala-galanya dibandingkan dengan Persib atau Persija. Pasangan Marwan-Iyos akan mengalahkan dua pasangan tadi secara mudah.  Tapi ingat, ada sebuah filosopi bahwa bola itu bundar.  Ini yang akan menjadi pemicu semangat para relawan yang tergabung di pasangan Adjo-Iman atau Reni Sirojudin. Bahkan saat ini  mereka semua satu suara, di Pilkada 9 Desember harus ganti Bupati. “ujar Melly.

          Selain itu tambah Melly, secara psikologis, di turnamen akbar ini kelebihan Persib dan Persija tidak terbebani target juara. Sangat beda dengan Barcelona yang sangat terbebani untuk memenangkan turnamen. Atau secara politis, pasangan Marwan – Iyos ini sangat terbebani untuk memenangkan Pilkada karena sebagai petahana.  Sementara pasangan Adjo-Iman maupun Reni – Sirojudin meski tidak terbebani politik yang berat, tapi akan lebih focus untuk menumbangkan sang petahana.

          “Bila Barcelona bisa menaklukan Persib atau Persija adalah hal biasa dan bukan kejutan. Tapi bila Barcelona ditumbangkan Persib atau Persija adalah sebuah tragedi. Apakah tragedi ini akan terjadi?  Mungkin tidak, atau mungkin saja terjadi. Karena hal ini pernah terjadi dalam proses Pilkada DKI Jakarta.  Saat itu tidak ada yang memprediksi bahwa pasangan Ahok dan Djarot sebagai petahana yang perkasa bisa tumbang oleh Anis Baswedan dan Sandiaga Uno. Sekali lagi. Bola itu bundar, juga politik itu dinamis. Atau partai koalisi yang telah terbangun bubar dan pindah arah,“ pungkas Melly.  

UJANG S. CHANDRA