WARTAPARAHYANGAN.COM
CIWIDEY — Parahyangan – Sebanyak 48 peserta guru PNS dan guru honor SMPN 1 Ciwidey mengikuti Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang di gelar di SMAN 1 Ciwidey Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kab. Bandung, Rabu ( 4/3/2020). AKM merupakan ujian yang dinilai dapat meningkatkan kualitas guru dalam proses belajar mengajar.
Kepala Sekolah SMPN 1 Ciwidey, H. Karna Saputra, mengatakan bahwa AKM memiliki manfaat yang dapat meningkatkan kualitas para guru dalam proses belajar mengajar. Karena jika kualitas guru baik, maka penyaluran ilmu kepada para siswa akan lebih efektif. Pertama, AKM ini berfungsi untuk mengukur kemampuan guru. Kedua, membiasakan para guru agar dapat mengajari siswa dengan metode yang efektif.
“Jadi misalnya, sebelum guru menyuruh siswa untuk membuat analisis tentang suatu hal, maka guru harus paham bagaimana caranya menganalis,” kata H. Karna saat di temui diruang kerjanya , Rabu (4/3/2020).
Pelaksanaan AKM ini tidak hanya diikuti oleh guru mata pelajaran tertentu, tetapi diisi oleh guru dari berbagai macam bidang ilmu. Adapun pelaksanaan AKM ini, berupa ujian yang menyangkut dalam proses belajar mengajar tentunya. Jadi, diharapkan sudah ada tidak ada lagi guru yang hanya mengetahui satu mata pelajaran, tetapi juga harus bisa mempelajari mata pelajaran lain yang ada di sekolah.
“Ini namanya lintas kurikulum. Misalnya saya guru IPS, jadi saya jangan hanya mengusai mata pelajaran IPS, tapi minimal saya harus tahu mata pelajaran lainnya seperti matematika, PKN. Intinya seorang guru itu harus dituntut kreatif,” jelas Karna.
Sementara itu, salah seorang peserta AKM yang merupakan guru SMPN 1 Ciwidey, Wiwin Kuraesin, sangat mengapresiasi pelaksanaan AKM ini. Dengan mengikuti AKM tersebut, dirinya dapat mengukur kemampuan, mengetahui bagaimana cara menghadapi siswa, mengetahui peran sebenarnya dari orang tua siswa baik disekolah maupun diluar sekolah.
“Tentunya ini merupakan modal yang baik dalam proses belajar nantinya,” pungkas Wiwin.
Senada dengan peserta lainya Mohamad Sujai saat ditanya apakah materi soal untuk mengukur kemampuan paedagogik guru, Sujai menjawab tidak.
“Bentuk soal AKM guru ini hampir sama dengan bentuk soal AKM sudah diperkenalkan kepada siswa yang mengikuti simulasi UNBK, sehingga ada kemungkinan pula bentuk-bentuk soal tersebut juga akan keluar saat UN utama nantinya,” katanya.
(Lily Setiadarma)