WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Sebanyak 369 alumni SPG Mardi Yuana kota Sukabumi dari Angkatan ‘74 sampai ’91 hadir dengan ceria dalam reuni akbar Lintas Angkatan Jilid 2 di Rumah Makan Hegar Saung Rizki, Kota Sukabumi, Sabtu (6/7/2024).
Ketua panitia reuni akbar, Selamet Rubiyanto (dari Kota Sukabumi), didampingi sekretaris Agnes Agustini (dari Bekasi) dan bendahara Lani Suyati (dari Sukabumi), menyebutkan reuni alumni SPG Mardi Yuana tersebut bertujuan untuk meningkatkan tali persaudaraan, menjalin silaturahmi dan bernostalgia mengenang kembali masa-masa sekolah.
Dalam reuni tersebut, panitia juga mengundang para guru dan kepala SPG Mardi Yuana yang bertugas saat mereka masih menjadi siswa, dan hadir 8 orang guru, yang semuanya sudah sepuh, di antaranya Santoso Hudoyo (mantan kepala SPG Mardi Yuana), Hasan Sitorus (mantan guru Bahasa Inggris), Aksen Gumelar (mantan guru kurikulum dan keagamaan), H. Kamaludin (mantan guru seni), Elisa (mantan guru Bahasa Indonesia), Sudarwanto, dan Nanang Ganda, mantan guru Bahasa Sunda.
“Meski guru-guru tercinta kami ini sudah lanjut usia, tapi mereka masih semangat untuk hadir dalam reuni ini,” ujar Rubiyanto seraya menyebutkan pihak panitia juga memberikan bingkisan dan lukisan kepada mantan guru-guru yang hadir tersebut.
Rubiyanto juga menyebutkan, meski besiknya sama yakni pendidikan, tapi aktivitas para alumni Angkatan ’74 hingga ’91 itu beragam. Ada yang menjadi camat, polisi dan profesi lain yang bukan bergerak di pendidikan. Bahkan tempat kerjanya menyebar se Indonesia. Pada reuni ini misalnya, hadir alumni yang selama ini bekerja dan tinggal di Kalimantan, Sumatra, NTT, dan NTB.
Pada kesempatan itu Rubiyanto mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan sumbangsih para alumni, sehingga dapat terselenggara reuni akbar tersebut. “Mari kita pertahankan ikatan silaturahmi yang telah terjalin dengan baik ini,” ajak Rubiyanto.
Di tempat yang sama, Hasan Sitorus, mantan guru Bahasa Inggris di SPG Mardi Yuana menyampaikan apresiasinya atas kegiatan reuni akbar tersebut, dan berharap silaturahmi antar alumni SPG Mardi Yuana dapat terus terjalin.
Hasan Sitorus yang pernah menjadi kepala SMA Mardi Yuana Kota Sukabumi pada tahun 2000 hingga 2003 itu mengomentari salah satu bidang studi yang saat ini tidak lagi diajarkan di sekolah, yakni pendidikan budi pekerti. Padahal pendidikan budi perkerti ini sangat bagus dalam membentuk karakter siswa.
“Mudah-mudahan pemerintah dapat kembali menerapkan pendidikan budi pekerti di sekolah-sekolah, karena baik untuk membentuk karakter siswa,” katanya.
Jenal