
anggota DPD RI Periode 2014-2019
WartaParahyangan.com
BANDUNG – Dalam kunjungan kerjanya di PT Asia Pasifik Rayon, Palalawan, Kepulauan Riau, Jum’at (21/2), Presiden Jokowi menyatakan keheranan karena masih banyak yang menyebutkan perekonomian Indonesia semakin terpuruk.
Sedangkan dalam kenyataannya, menurut Jokowi, perekonomian Indonesia sangat baik. In ditandai dengan Gross Domestic Product (GDP) yang saat ini berada pada ranking 16 dunia.
Bahkan, kata Jokowi, dalam hal Purchase Power Parity (PPP) atau Keseimbangan Kemampuan Berbelanja atau yang juga disebut Paritas Daya Beli, Indonesia berada pada ranking 7 dunia. “Dan kita bersiap untuk menjadi negara maju,” tegas Presiden.
Menanggapi hal itu, Ir. H. Ayi Hambali, MM, anggota DPD RI periode 2014-2019, menyebutkan permasalahan yang ada saat ini adalah ukuran-ukuran ekonomi tersebut tidak bersentuhan dengan kemiskinan dan lapangan pekerjaan.
Sebab, kata Ayi, GDP kita masih lebih banyak dihasilkan dari sumber daya alam, bukan dari produktifitas industri dan value added.
“Sementara Parietas Daya Beli tidak menunjukkan kemampuan bayar rakyat Indonesia, karena kekayaan dan sumber daya ekonomi produktif terpusat pada segelintir orang yang sangat kaya, jauh dari kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana termaktub dalam sila ke-5 Pancasila,” paparnya.
Ayi juga menyebutkan, sumber daya alam seperti hasil hutan, barang tambang seperti batubara, bauxit, dan tembaga, termasuk juga hasil kelautan, saat ini masih banyak dieksport dalam bentuk bahan mentah.
“Semestinya kita mampu mengolah seluruh bahan baku tersebut menjadi barang jadi, sehingga nilai tambahnya bisa dinikmati di dalam negeri,” katanya.
(Asep R. Rasyid)