Bawaslu Sosialisasikan Pengawasan Partisipatif Pilkada kepada Komunitas Perkebunan

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pilkada 2020 dilakukan Bawaslu Kab. Bandung terhadap warga perkebunan teh di Bandung Selatan, Minggu (27/9/2020).

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG,– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bandung melakukan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pilkada 2020, terhadap puluhan warga perkebunan teh di Bandung Selatan.

“Alasan sosialisasi bagi warga perkebunan ini karena warga perkebunan merupakan bagian salah satu komunitas yang mungkin selama ini kurang diperhatikan oleh penyelenggara pemilu,” kata Koordibtor Devisi Pemgawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kabupaten Bandung, Hedi Ardia, usai sosialiasi, di Gelamping Lakeside, Desa Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Minggu (27/9/2020).

Sosialisasi diikuti sebanyak 50 orang peserta, merupakan warga perkebunan yang keseharianya pemetik teh. Dengan harapan dari 50 orang itu bisa menyebarkan pada warga lainnya terkait hak dan kwajiban mereka dalam piilkada ini.

Oleh karena itu, tutur Hedi, Bawaslu ingin mengajak warga perkebunan dan membekali mereka terkait hak dan kewajibannya dalam Pilkada. Terlebih untuk mengantisipasi terjadinya mobilisasi dukungan untuk salah satu calon, yang sebelumnya biasa terjadi di wilayah perkebunan. 
“Kita sudah lakukan identifikasi dan pemetaan dan sekarang hal itu sudah tidak terjadi lagi, beda dengan periode sebelumnya,” tutur Hedi.

Hedi berharap, mobilisasai dukungan terhadap warga perkebunan tidak terjadi lagi pada Peilkada 2020. 

“Karena setiap pemilih punya hak pilih yang sama punya independensinya untuk menentukan hak pilihnya, siapa calon bupati yang layak, yang diyakini sesuai dengan aspirasinya. Itulah yang bawaslu ingin sampaikan kepada mereka,” katanya. 
Karena itu, Hedi meminta, warga jangan takut kalau menemukan, ada yang melakukan mobilisasi oeh siapa pun untuk melaporkannya ke Bawaslu.

Hedi juga berharap, kondisi seperti ini harus dipertahankan di era transparansi sekarang ini, di mana ada teknologi infromasi. Kalau itiu terjadi bisa fatal bagi tim yang melakukan hal itu karena warga saat ini bisa melaporkan, bisa melawan dengan berbagai cara, dengan berbagai media yang ada di genggàmannya. 

Lily Setiadarma