WartaParahyangan.com
CIANJUR – Keberadaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur sangat penting dan strategis dalam upaya membantu pemerintah daerah, khusunya dalam program pengentasan kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Hal itu diungkapkan Asda III Bidang Administrasi Setda Cianjur, H. Rachmat Hartono, dalam Silaturahmi Baznas Kabupaten Cianjur di Gedung Dakwah Cianjur, Kamis (27/5).
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Ketua Umum MUI Cianjur KHR. Abdul Rauf, Kasdim Kodim 0608 Cianjur Mayor Infantri Suntoro, Kapolsek Karangtengah Kompol H. Toha M, Wakil Ketua Pengadilan Agama Cianjur Abdul Majid, Plt. Kepala Kemenag Cianjur H. Asep Khaerul Mu’min, Ketua dan jajaran Baznas Cianjur, serta pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) kecamatan se Kabupaten Cianjur.
Menurut Asda III, diperlukan adanya upaya kreatif dan inovatif dalam pengumpulan dan penyaluran zakat oleh Baznas Cianjur, di samping memperkuat sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur. “Para camat juga diharapkan dapat memaksimalkan upaya koordinasi yang sinergis dengan para pengurus UPZ kecamatan,” kata Rachmat.
Hal senada disampaikan Ketua MUI Cianjur KH. Abdul Rauf, yang mengatakan untuk mengoptimalkan pengumpulan ZIS perlu ada upaya yang maksimal dari semua pihak. “MUI sampai ke tingkat bawah insya Alloh akan siap membantu sesuai dengan kapasitasnya,” ujar Abdulakukan
Pihaknya berharap acara silaturahmi ini baik juga diagendakan sebagai ajang evaluasi tentang apa yang telah kita lakukan, karena memang evaluasi itu sangatlah penting untuk mengukur apa yang sudah dan akan kita lakukan.
Sebelumnya, Ketua Baznas Kabupaten Cianjur H. Yosep Umar, menjelaskan, acara silaturahmi tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempererat ukhuwwah pasca Ramadhan 1442 H antara pimpinan dan para pelaksana Baznas Cianjur dengan para pengurus UPZ kecamatan dan para camat se-Kabupaten Cianjur.
Yosep berharap, melalui acara tersebut sinergitas dan harmonisasi dalam optimalisasi zakat, infak dan sedekah di Kabupaten Cianjur akan lebih meningkat lagi.
“Potensi zakat di Kabupaten Cianjur cukup besar. Kalau digali dengan baik, bisa membantu pemerintah daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi keumatan dan kegiatan keagamaan,” kata Yosep seraya menyebutkan, potensi zakat fitrah kurang lebih Rp40 miliyar/tahun, potensi ZIS ASN kurang lebih Rp900 juta/bulan, serta potensi zakat mal, pertanian, peternakan dan sejenisnya kurang lebih Rp10 milyar/tahun.
Untuk menggali potensi itu, kata Yosep, UPZ kecamatan sebagai garda terdepan mempunyai posisi yang sangat strategis. Karena itu diharapkan ke depan para pengurus UPZ kecamatan lebih eksis dan intensif melakukan edukasi dan penjemputan zakat kepada para pengurus UPZ desa, pengurus DKM dan masyarakat, dan itu tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan saja.
Sedangkan penyalurannya, lanjut Yosep, ditekankan untuk lebih banyak diproritaskan ke para mustahik di lapisan bawah yang paling membutuhkan sesuai dengan kondisi daerah setempat, dengan tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga perlu diperbanyak prosentase bantuannya untuk kegiatan produktif.
“Kami bersyukur, untuk membantu dalam pelaporan dan pengadministrasian, mulai tahun ini Baznas Cianjur menggunakan SISFO ZIS, yang bulan lalu sebelum Ramadhan 1442 H telah diselenggarakan bimtek SISFO ZIS untuk para operatos UPZ kecamatan, UPZ desa dan UPZ DKM,” kata Yosep.
Pada kesempatan itu, Yosep juga menyebutkan, tahun ini adalah masa berakhirnya Pimpinan Baznas Cianjur Periode 2016-2021. “Karena itu, kami mohon maaf atas segala kehilafan dan kekeliruan kami selama memimpin Baznas Kabupaten Cianjur,” katanya.
Setelah acara silaturahmi, kegiatan dilanjutkan dengan bimbingan tehnik optimalisasi pengumpulan dan penyaluran ZIS untuk para pengurus UPZ kecamatan se Kabupaten Cianjur.
Asep R. Rasyid
