WartaParahyangan.com
CIANJUR – Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) menghibahkan Bantuan Non Tunai (BNT) kepada 3.756 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana gempa bumi Cianjur di Taman Pancaniti Pendopo Cianjur, Jum’at (26/5/2033).
Dalam kegiatan yang dihadiri Wakil Sekjen PMI Sunarbowo Sandi, perwakilan IFRC, Bupati Cianjur Herman Suherman, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Munajat itu, Ketua PMI Kabupaten Cianjur Akhmad Fikri menjelaskan, warga terdampak gempa yang mendapat hibah BNT ini adalah mereka yang paling rentan.
“Datanya merupakan hasil identifikasi melalui penentuan kriteria pemenuhan kebutuhan utama rumah tangga,” ujar Fikri seraya menyebutkan warga sebanyak 3.756 KK tersebut berasal dari tiga desa di tiga kecamatan, yakni Desa Nagrak Kecamatan Cianjur, Desa Benjot Kecamatan Cugenang dan Desa Ciputri Kecamatan Pacet.
Fikri juga menyebutkan, hingga bulan keenam sejak gempa bumi menimpa 16 kecamatan di Kabupaten Cianjur, PMI bersama ratusan relawan hingga sekarang masih tetap memberikan bantuan kepada para penyintas, terutama berupa bantuan kesehatan dan distribusi air bersih.
“Armada Tanki PMI hingga saat ini masih terus mengirimkan air bersih kepada warga terdampak yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian. Kami perkirakan hal itu akan berlangsung hingga Agustus 2023,” kata Fikri.
Di tempat yang sama, Wakil Sekjen PMI Sunarbowo Sandi menjelaskan, hibah BNT tersebut terdiri dari bantuan multiguna sebesar Rp1 juta untuk 2.756 KK dan bantuan dukungan hunian sebesar Rp3,5 juta untuk 1.000 KK. Bantuan ini disalurkan melalui penyedia jasa keuangan PT Pos Indonesia, dan ditargetkan selesai dalam seminggu.
Bantuan tersebut, lanjut Sandi, diberikan kepada warga terdampak dengan memprioritaskan mereka yang paling rentan dan telah diidentifikasi melalui penentuan kriteria bersama pemerintah daerah setempat untuk pemenuhan kebutuhan utama rumah tangga.
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini kualitas hidup masyarakat pascabencana dapat meningkat secara signifikan,” harapnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan terima kasih kepada PMI dan IFRC yang sudah memberikan berbagai bantuan baik tenaga maupun materil untuk warga terdampak gempa bumi, yang dilakukan sejak gempa terjadi pada November 2022 hingga saat ini.
Herman mengakui, hingga sekarang masih banyak penyintas yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian, karena rumah mereka masih dalam proses pembangunan kembali. Terlebih lagi beberapa waktu lalu, kondisi hunian sementara para penyintas gempa di beberapa kecamatan rusak parah akibat adanya angin kencang, hujan besar, dan banjir bandang.
Karena itu, lanjut Herman, hibah BNT tersebut sangat berarti bagi masyarakat penyintas agar dapat beristirahat dengan nyaman. “Saya harap bantuan PMI dan IFRC ini akan dapat bertahan lama dan kokoh selagi menunggu bantuan untuk kembali merenovasi rumah-rumah yang rusak akibat gempa,” ujarnya.
Herman juga menyebutkan, meski bencana sudah berlalu lama, namun kondisi psikis dan juga mental masyarakat masih butuh dukungan dari tenaga kesehatan agar dapat kembali seperti sediakala.
“Banyak warga terdampak gempa yang masih trauma hingga saat ini, sehingga perlu trauma healing bagi orang dewasa, agar mereka bisa beraktivitas seperti semula. Misalnya, mereka yang kesehariannya dulu bertani, dapat kembali bertani dengan penuh semangat,” kata Herman.
Asep R. Rasyid