Bantuan Pemerintah Bisa Memicu Cemburu Sosial Jika Implementasinya Tidak Adil

Kantor Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kab. Bandung.

WARTAPARAHYANGAN.COM

Kepala Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Ismanto Somantri

JARING pengamanan sosial yang diluncurkan pemerintah bagi warga terdampak Covid-19 patut disebut sangat bagus sebab dapat sedikit meringankan beban masyarakat di tengan pandemik. Namun demikian, dalam implementasinya jangan sampai memicu kecemburuan sosial, mengingat warga terdampak Covid-19 bukan hanya mereka yang  miskin, melainkan masyarakat semua lapisan juga ikut terdampak.

Pendapat di atas dikemukakan oleh Kepala Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, , Ismanto Somantri. Menurutnya warga bukan kategori miskin juga patut dipikirkan memperoleh bantuan untuk mengantisipasi timbulnya masalah baru di lapangan.

Menurut Ismanto, sejak pemerintah mengumumkan akan adanya jejaring pengamanan sosial, masyarakat antri datang ke desa melalui Ketua RT untuk menyetorkan fotocopi kartu keluarga (KK). Mungkin, kata dia, warga memahami dari berita di media seperti itu, semua masyarakat mendapatkan bantuan,” ungkap Ismanto, Kamis (16/04/20).

Ismanto mengaku pihaknya bersama sejumlah kepala desa lain khususnya di Kecamatan Pasirjambu, sedang berusaha mencari solusi agar implementasi pembagian bantuan bisa adil. Maksudnya mereka yang miskin dan warga lain yang juga terdampak Covid-19 sama-sama bisa menerima bantuan.

“Saya sudah mencoba berkoordinasi dengan kepala desa yang lain di Kecamatan Pasirjambu. Ternyata mereka juga menghadapi persoalan yang sama,” sambung Ismanto.

Ismanto berharap Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bandung dapat menyelesaikan permasalahan tentang penyaluran bantuan ini, mengingat ini adalah permasalahan semua desa yang ada di Kabupaten Bandung.

LIHAT JUGA: PT Geo Dipa Energi Siap Bantu Listrik Gratis Bagi Warga Desa Sugihmukti

“Apdesi dalam hal ini bisa bergerak bersama-sama, menyatukan suara, mudah-mudahan bisa menjadi perhatian pemerintah,” tandas Ismanto.

Di Desa Tenjolaya, hingga Kamis (16/04/20), menurut Ketua Puskessos Desa Tenjolaya, Pepep, sudah ada 1.700 KK yang mengajukan bantuan. Sayangnya, belum selesai melakukan pendataan, Pepep mengaku sudah menerima data dari pemerintah terkait siapa saja warga yang berhak menerima bantuan.

“Tadinya saya berharap semua kalangan masyarakat, baik miskin, warga yang masuk DTKS, warga yang masuk BDT dan warga yang tidak masuk BDT, bisa mendapatkan bantuan. Maksudnya supaya kondusifitas di lapangan tetap terjaga,” kata Pepep.

Lily setiadarma