Lawatan Bupati Bandung ke Korea Selatan, Gaji Pekerja Migran Rp 35 Juta/Bulan
WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna menemui dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Bandung yang bekerja di Korea Selatan. Ke 2 PMI ini, Gara, warga Desa Bojongsalam, Kecamatan Rancaekek, dan Neng Sri, warga Ciwidey Pasirjambu, yang sudah tiga tahun bekerja di negeri ginseng tersebut.
Pertemuan Bupati Bandung yang didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung Rukmana dengan dua PMI itu dilakukan setelah selesai mengikuti Opening Ceremony The 68th Baekje Culture Festival, Sabtu (1/10/2022) malam.
“Saya menyempatkan diri bertemu dengan beberapa PMI asal Kabupaten Bandung di Korea Selatan seusai menghadiri The 68th Baekje Culture Festival. Nanti saya juga akan bertemu dengan semua PMI asal Kabupaten Bandung untuk berbagi pengalaman,” kata Dadang Supriatna, Minggu (2/10/2022).
Dalam pertemuan itu terungkap, gaji PMI asal Kabupaten Bandung tersebut cukup menggiurka. Gara misalnya, ia mendapat upah sekitar Rp 35 juta/bukan, sedangkan Neng Sri Rp 20 juta. Bila dikurangi biaya hidupnya di sana, yang rata-rata habis Rp 5 juta/bulan, sisa upah mereka masih cukup besar.
Bahkan Neng Sri, yang bekerja di sebuah perusahaan elektronik dengan pekerjaan merakit barang elektronik, bisa mengirimkan gajinya ke rumah di Ciwidey sekitar Rp 15 juta/bulan.
“Senang bekerja di sini, fasilitasnya juga enak. Tapi ada dukanya, jauh dari keluarga,” ujar Neng Sri saat ditanya suka-duka bekerja di Korea Selatan.
Sedangkan Gara memaparkan, di Korea Selatan banyak pekerja yang bisa menyalurkan bakat. Juga mereka bisa ikut organisasi atau kuliah sambil kerja.
Bahkan, kata Gara, kebanyakan pekerja asal Kabupaten Bandung yang jumlahnya ribuan, selain bekerja pada Sabtu dan Minggu, biasanya mereka juga pergi ke basecamp-basecamp Kabupaten Bandung yang jumlahnya cukup banyak.
Gara juga berpesan, bagi teman-teman yang ada di Kabupaten Bandung yang berminat ke Korea Selatan, hendaknya mempersiapkan diri bisa berbahasa Korea supaya bisa ikut penjaringan di jurusan bahasa Korea.
“Lulus penjaringan adalah salah satu syarat utama supaya bisa bekerja di Korea Selatan. Salah satu program dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung juga bisa diikuti,” ujar Gara seraya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang sudah memberi program-program terkait kesempatan bekerja di Korea Selatan.
Pada kesempatan itu, Kepala Disnaker Kabupaten Bandung Rukmana, menyampaikan harapannya kepada Bupati agar lebih banyak lagi warga Kabupaten Bandung yang bekerja di Korea Selatan. Ini antara lain untuk mengurangi pengangguran di Kabupaten Bandung.
“Pulang dari Korea Selatan, setelah bekerja bisa bawa uang yang banyak, untuk bisa membuka usaha atau bisnis untuk menjadi orang yang sukses. Terima kasih Pak Bupati sudah mendukung program ini,” ujar Rukmana.
Menurut Bupati Bandung, hasil pertemuannya dengan 2 PMI tersebut akan dijadikan bahan evaluasi, apakah program itu bisa dilanjutkan dan bisa ditambah.
“Saya melihat, kondisi saat ini perlu ada penambahan warga Kabupaten Bandung untuk bisa bekerja di Korea Selatan atau di Jepang. Dan tentu kita akan memantau sejauh mana efektivitas kinerja anak-anak dalam bekerja di Korea Selatan,” katanya.
Perkenalkan Wayang Golek
Dalam lawatannya ke Korea Selatan tersebut, Bupati Bandung membawa misi untuk mempromosikan Kabupaten Bandung baik bidang seni budaya maupun potensi-potensi unggulan lainnya, serta menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah setempat atau investor.
Di bidang seni budaya misalnya, pada festival tersebut delegasi Kabupaten Bandung menampilkan kesenian Wayang Golek pimpinan Ki Dalang Rafly Sunandar Sunarya (Putu Giri Harja 3). Wayang Golek ini digelar di Korea Selatan mulai 29 September sampai 5 Oktober 2022.
Turut mendampingi Bupati dalam kunjungan kerjanya, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana beserta dua Asda, yakni Asda Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Erick Juriara Ekananta, dan Asda Administrasi Umum Sekretariat Daerah Nina Setiana.
Juga turut serta beberapa kepala dinas, antara lain Kepala Dinas Ketenagakerjaan Rukmana dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wawan A Ridwan.
Lily Setiadarma