Masih Ada 60 Desa Alami Blank Spot, Pemkab Bandung Dirikan Tower Sinyal di Soreang dan Cimaung

Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung H. Yudhi Abdurahman ( tengah) didampingi Ketua PWI Kab. Bandung H. Rahmat Sudarmaji dan Kabid PIKP Irma Novita ( kerudung putih), pada acara “Ngopi” Ngobrol ala PWI Kab. Bandung di Kantor Sekretariat PWI Desa Pamekaran Kecamatan Soreang, Senin (22/11) — Foto Lee


WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bandung, H.  Yudhi Abdurahman mengatakan, dalam rangka mengatasi masalah blank spot yang ada di Kabupaten Bandung, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemkab. Bandung tengah melaksanakan pilot project berupa pemasangan tower sinyal di Kecamatan Soreang dan Kecamatan Cimaung. Di Kabupaten Bandung saat ini, kata Yudhi masih ada 60 desa yang mengalami blank spot.

“Kabupaten Bandung kan bergunung-gunung, rawan longsor dan sebagainya. Jadi,  harus menggunakan teknologi seperti apa dalam menangani masalah tersebut, agar sinyalnya kuat,” ujar Yudhi kepada wartawan usai acara “Ngopi” ngobrol ala  PWI Kab. Bandung di Sekretariat PWI  Desa Pamekaran Kecamatan Soreang, Senin (22/11).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bandung H. Yudhi Abdurahman.

“Dalam menangani kendala kekurangan sinyal, yaitu apakah dengan membangun tower  atau karena sekarang ada teknologi tinggi lain yaitu dengan satelit,” sambungnya.

Masalah-masalah yang dialami oleh desa yang mengalami blank spot, kata Yudhi, seperti hanya bisa melakukan percakapan saja dan ada daerah yang tidak bisa mengupload data karena sinyalnya kurang kuat. Pihaknya mengaku telah membuat pilot project berupa pembangunan tower di Desa Sukanagara Kecamatan Soreang dan Desa Cempaka Mulya Kecamatan Cimaung.

“Kita mencoba membuat pilot project dengan membangun menara di Desa Sukanagara Soreang yang ditembakkan ke Desa Campaka Mulya,” jelas Yudhi.

Dalam menangani blank spot, Yudhi mengaku berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan juga Kominfo. Selain itu juga ada kerjasama dengan pihak ketiga, seperti perusahaan provider. Yudhi menargetkan hasil evaluasi dari pembangunan pilot project tersebut akan dilakukan pada akhir tahun 2021.

“Kita ukur cangkupannya berapa, termasuk daerah lainnya yang masih kurang seperti di Cipelah Rancabali. Belum dievaluasi (pilot project), mudah-mudahan di akhir tahun,” pungkas Yudhi.

Lily Setiadarma