WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Kabid Dafduk Disdukcapil Kabupaten Bandung, H. Asep Hendia mengatakan, sudah empat bulan instansinya (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) kehabisan tinta untuk mencetak Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
“Hanya bisa cetak yang ada di kantor saja, tinta yang di kantor masih ada, jadi yang di kantor dengan kecamatan itu beda mesin,” ujar Asep kepada wartawan, Senin (4/10).
Asep mengaku masih menunggu proses pengadaan untuk tinta tersebut. Dirinya berharap Oktober 2021 sudah ada pengadaan dan pada November sampai Desember bisa dilakukan pencetakan.
“Untuk tinta dananya siap, tinggal tunggu e-katalog dan proses lelangnya saja,” ungkap Asep.
“Blangko KTP untuk saat ini aman,” sambungnya.
Meski mengalami kekosongan tinta, Disdukcapil Kabupaten Bandung tetap memberikan pelayanan perekaman E-KTP. Kata Asep, setiap harinya ada dua mobil pelayanan yang berkeliling ke setiap desa.
“Sehari itu dua desa, seminggu full, kita kirimkan dua tim, dimana satu desa disiapkan satu tim dan satu mobil pelayanan,” jelas Asep.
“Untuk pelayanan keliling hanya perekaman saja dan cetak KIA. Sedangkan cetak KTP harus di kantor, sehari sekitar 300 keping,” sambungnya.
Selain perekaman E-KTP, pelayanan keliling tersebut diadakan untuk mengejar target percetakan Kartu Identitas Anak (KIA). Jika personil memadai, maka kedepannya pelayanan keliling tersebut akan menyasar sekolah-sekolah.
“Karena kita hanya punya dua alat untuk lapangan dan petugasnya hanya ada enam orang, maka belum bisa kalau dibagi ke sekolah. Nanti kalau selesai di desa biasanya langsung ke sekolah,” tutur Asep.
Sementara itu, sejak 16 September 2021 Disdukcapil Kabupaten Bandung sudah bisa melayani pembuatan KTP untuk transgender. Asep mengaku sudah bertemu dengan Ketua Transgender dan tengah melakukan pendataan. Kata Asep, dalam pembuatan KTP transgender itu syaratnya sama seperti pembuatan KTP umum.
“Syarat dan bentuk KTP nya sama,” pungkas Asep.
Lily Setiadarma