WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG — Kehadiran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja Cabang Ciparay, selain harus mampu ikut menggerakkan perekonomian masyarakat sekitarnya juga diharapkan mampu melawan rentenir.
Harapan di atas dikemukakan Bupati Bandung H. Dadang M Nasser, saat meresmikan gedung BPR Kerta Raharja Cabang Ciparay di Jalan Raya Ciparay, Desa Sarimahi, Kecamatan Ciparay, Kab. Bandung Selasa (13/10/2020).
Terkait pengembangan BPR Kerta Raharja, bupati juga mengharapkan andil para ulama untuk meyakinkan kepada masyarakat kalau bertransaksi di bank milik negara bunganya itu halal dan sah sesuai fatwa yang disampaikan beberapa organisasi Islam.
Kehadiran BPR, kata dadang Nasser, sesuai Peraturan Daeràh (Perda) terbaru tentang anti rentenir di antaranya bertugas melakukan gerakan sosial agar memberantas rentenir yang cukup marak di wilayah Kabupaten Bandung.
Dengan hadirnya bank resmi semacam BPR, tutur Dadang, diharapkan masyarakat tidak terjerat lagi dengan bunga tinggi yang mencapai 36 persen. “Kalau dengan BPR ada aturannya yang diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sehingga betul-betul kehadiaranya bisa memotivasi masyarakat, terutama bagi UMKM dan UKM agar berdaya saing dalam perekonomiannya, apalagi dikala covid seperti ini,” ucap Dadang.
Dadang meminta kehadiran BPR Kerta Raharja terus berinovasi, mengembangkan core bisnis BPR untuk meng-guide para UMKM dengan tenaga ahli bisnis yang profesioanl dalam pendampingan para UMKM.
Ditegaskan Dadang Nasser, hadirnya bank itu bukan hanya sekedar meminjankan, tapi ada panduan bisnisnya sehingga UMKM kedepan naik kelas. Tentu saja, kata bupati, hendaknya dibarengi teknologi sesuai yang disyaratkan OJK, bahwa bank milik pemerintah itu harus dilengkapi IT.
Kedepan, imbuh Dadang, pimpinan BPR harus segera menggelar RUPS (rapat umum pemegang saham), kaitan rencana membangun BPR Cabang di Sindangkarta dan gedung IT di Soreang. Sehingga BPR bisa naik kelas, tidak lagi konvensional, tapi harus ada modernisasi perbankkan supaya kepercayaan masyarakat lebih kuat lagi terhadap BPR.
Sementara itu Direktur BPR Kertaraharja, Moch Sholeh Pios, mengatakan, saat ini BPR Kerta Raharja sudah memiliki 15 kantor cabang yang refresentatip dan 12 Kantor Kas.
“Namun untuk kantor kas, sebagian masih sewa dan akan dibangun secara bertahap, karena anggarannya terbatas. Yang pertama kita akan membangun untuk Cabang BPR Sindangkerta, kemudian pada tahun 2021 akan dibangun gedung teknologi yang representatif sesuai syarat OJK,” kata Moch Soleh Pios, kepada wartawan usai peresmian.
Setelah merenovasi 15 kantor cabang, kata dia, diharapakan dua tahun kedepan secara bertahap akan mengembangkan kantor kantor cabang di sejumlah wilayah serta membangun kantor kas. Saat ini sudah dibangun kantor cabang di Padalarang dan Cikalong serta akan dibangun kantor cabang di Sindangkertà, Kabupaten Bandung Barat.
Sementara untuk pembangunan Kantor BPR Cabang Ciparay, kata Pios, dibangun tiga lantài dengan anggaran Rp1,6 miliyar.
“Untuk pelayanan di Kantor Cabang ini mulai besok (Rabu, 14/10) sudah bisa jalan,” ucapnya.
Dia berharap, dengan dibangunnya gedung baru BPR Cabank Ciparay ini kedepan pelayanan bisa lebih baik lagi.
“Laba yang diraih Cabang BPR Ciparay saat ini sudah mencapai Rp 800 juta dan akhir tahun diharapkan bisa mencapai Rp 1,1 miliayar. Keberhasilan cabang Ciparay ini belum dilakukan Cabang BPR lainnya,” kata Pios.
Agar bisa bersaing dengan bank lain, menurut Pios, BPR harus dilengkapi teknologi. “Di antaranya harus dibangun IT di kantor pusat yang representatif untuk menjalankan tenologi, seperti world bank atau bank keliling dan ATM yang selama ini belum dilengkapi di BPR,” katanya.
Lily Setiadarma