WARTAPARAHYANGAN.COM
SUKABUMI – Sejak tahun 1999, UNESCO telah mengusulkan adanya satu peringatan yang mengajak setiap orang menyadari pentingnya keragaman bahasa dan budaya, yang kemudian diwujudkan dalam peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (International MotherTongue Day), serta diperingati setiap tanggal 21 Februari. Pada tahun ini, peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional mengangkat tema tantangan dan potensi penggunaan teknologi dalam pembelajaran multi bahasa.
Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dimanfaatkan sebagai momen untuk semakin mempertegas komitmen untuk menjaga dan melestarikan Bahasa Ibu yang merupakan bahasa pertama diajarkan oleh orang tua kepada anak. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, melalui unggahan media sosial, juga memanfaatkan peringatan kali ini untuk mengajak semua pihak memelihara Bahasa Ibu yang juga menunjukkan kekhasan setiap daerah.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Sukabumi, Rita Handayani mengungkapkan,  peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional sejalan dengan Undang – undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Momen ini, dimanfaatkan untuk kembali mempromosikan penggunaan Bahasa Ibu, salah satunya Bahasa Sunda, karena saat ini seperti pada kaum milenial, penggunaan Bahasa Ibu cukup menurun.
Adapun langkah yang dilakukan oleh Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelestarian Bahasa ibu, selain melalui pengajaran di sekolah, adalah melalui kerja sama dengan berbagai komunitas dan organisasi yang memiliki kepedulian dalam pelestarian budaya. Kerja sama teranyar dilakukan bersama Hijabers Mom Community dengan menggelar berbagai event yang berkaitan dengan kebudayaan.
BUNDA