WartaParahyangan.com
BANDUNG – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung menggelar Sosialisasi Penerapan Manajemen Resiko, di Hotel eMTe Highland, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Selasa (12/12/2023).
Kegiatan bertema ”Dengan Manajemen Resiko, akan Mengurangi Dampak Resiko dalam Penentuan Target dan Penerimaan Pajak Daerah” itu dibuka Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna, didampingi Kepala Bapenda Kabupaten Bandung Erwan Kusumah, serta dihadiri Kepala Inspektorat Kabupaten Bandung, Koordinator Pengawasan Bidang P3A, dan BPKP.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menjelaskan manajemen resiko adalah cara untuk menerapkan sistem dalam penargetan, evaluasi dan keberhasilan dalam pelayanan Bapenda.
“Melalui manajemen resiko ini, Bapenda akan memahami bagaimana cara menerapkan dan memahami peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan kinerja Bapenda,” ujar Bupati Bandung.
Menurut Bupati, Bapenda merupakan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung yang dinyatakan berhasil dalam merealisasikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sementara itu, Kepala Bapenda Kabupaten Bandung Erwan Kusumah mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan sosialisasi penerapan manajemen resiko ini sebagai respon cepat dengan apa yang digaungkan BPKP.
“Ya, ini respon cepat Bapenda dengan apa yang digaungkan BPKP untuk meminimalisir resiko dalam penerapan pelayanan untuk mencapai target PAD sesuai yang ditargetkan,” ujarnya.
Erwan menyebutkan, melalui kegiatan sosialisasi penerapan manajemen resiko inu seluruh pegawai Bapenda akan mendapat pemahaman teknis, taktis dan regulasi.
“Kami menghadirkan narasumber dari BPKP untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pegawai Bapenda baik secara teknis, taktis, maupun secara regulasi, perencanaan, hingga evaluasi,” katanya.
Hal itu, lanjut Erwan, tentu akan memberikan pengetahuan kepada Bapenda dalam memberikan pelayanan maksimal dan raihan target PAD optimal karena minim resiko.
“Saya optimis dengan mendapat sosialisasi dari narasumber, Bapenda bisa memberikan pelayanan secara maksimal dan pencapaian target PAD optimal sesuai rencana dan minim resiko,” tegas Erwan seraya menyebutkan target PAD tahun 2023, hingga November lalu, sudah mencapai 85 persen dari target yang direncanakan pada awal tahun 2023 lalu.
“Ya, saat ini sudah mencapai 85 persen lebih. Saya optimis bisa mencapai 100 persen dari target PAD sebesar Rp1,3 triliun,” pungkasnya.
Lily Setiadarma