
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Bupati Cianjur H. Herman Suherman meminta kepada segenap jajaran Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur untuk konsisten meningkatkan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat, terutama para pelanggan air bersih.
Hal itu disampaikan Bupati Cianjur saat membuka “Workshop Leadership & Decision Making” di lingkungan Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur di ruang Heritage Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cianjur, Senin (6/11/2023).
Hadir dalam workshop tersebut, Direktur Utama (Dirut) Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur H. Budi Karyawan, para Direktur, para Kabag, para Kepala Cabang, SPI, serta para Kasubag dan Kasie.
Menurut Herman, penyelenggaraan workshop tersebut merupakan bagian dari prinsip management yang paling mendasar untuk menyiapkan karyawan-karyawati yang mumpuni, di samping untuk mendukung mewujudkan pemerintahan yang baik (good government) dan sekaligus mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) berbasis masyarakat yang sadar hukum.
“Saya berharap agar management Perumdam Tirta Mukti terus konsisten bekerja dengan penuh keihklasan berdasarkan etika dan moral atau akhlak yang mulia,” ujar Herman.
“Mari kita awali kerja kita dengan niat, semata-mata hanya karena Allah, ikhlas sebagai landasan ibadahnya serta mencari keridhoan Allah sebagai tujuannya, sehingga lahirlah semangat dan etos kerja yang tinggi,” tuturnya.
Bupati juga mengajak segenap jajaran Perumdam Tirta Mukti untuk mensyukuri melimpahnya sumber air baku yang dimanfaatkan Perumdam, mulai dari sumber air Cirumput, Cilembang, hingga sumur-sumur bor yang dikelolanya, sehingga di musim kemarau pun Perumdam masih bisa dengan normal mengalirkan air bersih ke rumah-rumah pelanggannya.
Khusus sumber air baku dari Broncaptering Cirumput di Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Bupati berharap agar pengelolaannya bisa dilakukan optimal, terutama untuk mengantisipasi bertambahnya pelanggan, khususnya di kota Cianjur dan sekitarnya.
Karena memang saat ini, lanjut Herman, sumber air Cirumput baru dimanfaatkan Perumdam Tirta Mukti sekitar 50 persen, sedangkan 50 persen lagi digunakan untuk mengairi pesawahan warga. Sayang sebetulnya air dari Cirumput ini, yang bisa diminum langsung karena kualitasnya yang bagus, digunakan untuk mengairi pesawahan.
Karena itu, kata Herman, Perumdam perlu koordinasi dengan Dinas PU barangkali ada sumber air alternatif yang bisa digunakan untuk mengairi pesawahan di sekitar Cirumput. Kalau ada, maka dari 50 persen air Cirumput untuk pesawahan itu, bisa diambil 20 persennya untuk menambah sumber air Perumdam.
Jadi, kata Herman, tanpa mengurangi ketersediaan air untuk mengairi pesawahan, karena hal itu juga sangat penting, pemanfaatan sumber air Cirumput oleh Perumdam bisa dioptimalisasi.
Bahkan Bupati juga meminta Perumdam untuk mengkaji kemungkinan Broncaptering Cirumput ditata sedemikian rupa sehingga bisa menjadi tempat wisata edukasi bagi anak-anak untuk mengenal sumber-sumber air yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan.
“Sejak saya masih duduk di bangku SD, yang saat itu pernah beberapa kali berwisata ke Cirumput ini, keadaan Broncaptering Cirumput sampai sekarang masih sama. Jadi ada baiknya kalau ditata menjadi tempat wisata edukatif, dan ini bisa menjadi tambahan pendapatan bagi Perumdam,” katanya.
Asep R. Rasyid