Bupati Bandung Sebut Tahun 2025 Bantuan Hibah untuk Petani akan Ditambah Menjadi Rp50 Miliar

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Di hadapan ratusan masyarakat yang hadir dalam kegiatan Rembug Bedas di Desa Patrolsari, Kecamatan Arjasari, Jum’at (6/9/2024), Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan sejumlah program prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya bidang pertanian, yakni dengan memberikan bantuan hibah kepada para petani. Pada 2023, Pemkab Bandung sudah menggelontorkan hibah sebesar Rp25 miliar untuk para petani. Tahun 2024 sebesar Rp19 miliar, dan tahun 2025 direncanakan sebesar Rp50 miliar.

“Setiap tahun akan dianggarkan hibah untuk para petani,” kata Dadang yang dalam kegiatan Rembug Bedas itu dihadiri Kepala DPMD Kabupaten Bandung Tata Irawan dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung lainnya

Para petani pun, lanjut Bupati, sudah berikan BPJS Ketenagakerjaan, yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 87.000 petani. “Yang jelas para petani jadi prioritas perhatian pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, seraya mendorong warga setempat ada ada pembangunan rumah komoditi di Kecamatan Arjasari untuk menampung hasil pertanian.

Kang DS juga mendorong para ketua RT dan RW, untuk mengajak ngobrol dengan warganya yang masih nganggur, mengingat Pemkab Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan sudah menyiapkan berbagai pelatihan, mulai dari bahasa Jepang, Korea, tata boga, tata rias, komputer, budidaya ikan, las, dan pelatihan lainnya.

“Setelah pelatihan, jika masyarakat membutuhkan modal usaha, Pemkab Bandung sudah menyiapkan Rp70 miliar untuk program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Ke depannya akan ditambah Rp30 miliar, sehingga totalnya Rp100 miliar,” jelasnya.

Menurut Kang DS, dengan adanya modal usaha itu, masyarakat dan mengembangkan usaha, sehingga masyarakat tidak terjebak bank emok. “Saya tak mau masyarakat Kabupaten Bandung terjebak bank emok,” katanya.

Karena itu, katanya lagi, program pinjaman modal bergulir tanpa bunga juga salah satunya bertujuan untuk memberantas bank emo. “Jika bank emok masih hadir di desa-desa, diusir. Bank emok itu bunganya 28 persen per bulan,” sebut Kang DS.

Lily Setiadarma

News Feed