
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Bupati Cianjur H. Herman Suherman mengaku geregeteun ingin Jalur Puncak 2 segera berfungsi. Karena hanya dengan membuka jalur itulah kemacetan di Jalur Puncak yang selama ini terjadi tiap hari Sabtu dan Minggu atau hari libur, dapat diatasi.
“Banyak yang menyarankan agar Jalur Puncak diperlebar untuk mengatasi kemacetan. Tapi dengan kondisi sekarang, yang di kiri kanan jalannya sudah padat pemukiman penduduk, pelebaran Jalur Puncak tidak mudah,” kata Bupati, didampingi Wakil Bupati Cianjur Tb. Mulyana Syahrudin dan Kepala Diskominfosantik Cianjur Dicky Haryadi dalam jumpa pers dengan para wartawan yang bergabung di PWI dan IJTI Cianjur, di Bale Praja Cianjur, Selasa (21/09/2021).
Sekarang pun, lanjut Bupati, di Jalur Puncak dilakukan rekayasa lalulintas dengan sistim ganjil-genap, yang diujicobakan sejak tiga minggu lalu dimasa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini, dan akan dipermanenkan penerapannya setiap akhir pekan. Ini disepakati Bupati Cianjur dan Bupati Bogor saat keduanya bertemu di Bogor, Sabtu lalu.
“Saya setuju penerapan sistim ganjil-genap yang didasarkan atas nomor polisi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat itu, karena memang dapat mengurangi kemacetan. Tapi dalam jangka panjang saya rasa penerapan ganjil-genap tidak akan efektif mengatasi kemacetan di jalur tersebut,” ungkapnya.
Sebab, lanjut Bupati, warga kota-kota besar seperti Kota Jakarta umumnya memiliki mobil lebih dari satu, sehingga bila mereka ingin berlibur ke Kawasan Wisata Puncak, bisa saja mereka memakai mobil yang bernomor-polisi ganjil atau genap sesuai dengan yang berlaku saat itu.
Karena itu, pihaknya tetap beranggapan bahwa kemacetan di Jalur Puncak hanya bisa diatasi dengan dibukanya Jalur Puncak 2, dan itu sangat tergantung kepada pemerintah pusat, mengingat biaya yang dibutuhkan sangat besar dan akan sulit bila dibebankan kepada APBD Cianjur dan Bogor saja.
“Kenapa saya ‘geregeteun’ ingin Jalur Puncak 2 segera berfungsi, karena penerima manfaat terbesar dari pembukaan Jalur Puncak 2 adalah Kabupaten Cianjur. Saya yakin bila Jalur Puncak 2 sudah berfungsi, ekonomi masyarakat Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi khususnya, akan tumbuh dengan pesat,” kata Bupati.
Karena itu pula, katanya lagi, Pemkab Cianjur dan Pemkab Bogor terus berupaya meyakinkan pemerintah pusat akan dampak positif atas dibukanya Jalur Puncak 2, bukan saja dapat mengatasi kemacetan lalulintas, tapi juga berkembangnya potensi ekonomi masyarakat. “Mudah-mudahan Jalur Puncak 2, tahun depan bisa berfungsi,” harapnya.
Seperti diketahui, pembangunan Jalur Puncak 2 dimulai sejak 15 tahun lalu. Namun pembangunan jalan sepanjang 56 km itu tersendat-sendat, bahkan sempat terhenti, karena pemerintah pusat menghentikan kucuran dananya.
Baru sekitar tiga tahun lalu, Pemkab Cianjur mulai meneruskan kembali pembangunannya, khususnya dengan membenahi ruas-ruas jalan yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur yang nantinya masuk ke Jalur Puncak 2, yang dimulai dari Sentul-Babakanmadang-Sukamakmur-Cariu-Cipanas.
Asep R. Rasyid