
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Kekurangan guru dan penyebarannya yang tidak merata, hingga sekarang masih menjadi permasalahan serius dalam penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Cianjur. Ini antara lain menjadi salah satu penyebab rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur, bahkan paling rendah se Jawa Barat.
Menyadari kondisi seperti itu, Bupati Cianjur Herman Suherman melakukan berbagai langkah, antara lain menyangkut jumlah guru dan penempatannya.
“Saya sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru di Kabupaten Cianjur semuanya diangkat,” kata Herman kepada wartawan seusai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2022 di halaman kantor Pemkab Cianjur, Jumat (20/05/2022).
Sebelumnya, kata Herman, peserta testing P3K yang lulus itu adalah mereka yang dianggap cakap mengoperasikan komputer sekalipun pengabdiannya menjadi tenaga honorer guru, belum lama. Ini dianggap Herman kurang adil, sehingga pihaknya mengusulkan kepada pemerintah agar pengangkatan P3K guru tidak hanya dilihat dari hasil testing, tetapi juga dilihat dari lamanya mengabdi kepada masyarakat.
Sebaliknya, lanjut Herman, para P3K guru juga harus konsisten mau mengajar di tempat yang sesuai dengan slot yang diisinya saat pendaftaran. Sebab memang P3K ini ada slotnya.
Herman mencontohkan, calon P3K mengisi slot di SD yang ada di Kecamatan Naringgul, maka setelah lulus, wayahna (harus mau) mengajar di Naringgul. “Jangan sampai isi slot di Naringgul, tiba-tiba ingin pindah ke Cianjur kota, itu gak boleh. Kecuali pengabdiannya di sana sudah beberapa tahun, misalnya lima tahun, itu mah mangga. Jadi untuk sementara, harus konsisten dengan slot yang diisi,” tegas Herman.
Hal itu, kata Herman, agar penempatan guru di wilayah Kabupaten Cianjur relatif merata antara guru yang ada di wilayah Cianjur utara dengan yang ada di wilayah Cianjur selatan.
Itu pula sebabnya Pemkab Cianjur berencana membangun perumahan bersubsidi dari pemerintah bagi guru di Cianjur selatan agar mereka merasa betah mengajar di sana. Tanahnya bisa memanfaatkan lahan milik pemerintah. Seperti di Kecamatan Cibinong, ada tanah milik pemerintah yang sangat luas.
“Mudah-mudahan rencana tersebut dapat kita wujudkan, sehingga guru-guru kita betah mengajar di sekolah-sekolah yang ada di Cianjur selatan,” katanya.
Asep R. Rasyid