Desa Mekarmaju, Sentra Pandai Besi di Bandung Selatan, Produknya Menyebar hingga Sumatera

wartaparahyangan.com

BANDUNG – Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, sejak dulu dikenal sebagai sentra home industri pandai besi di wilayah Bandung selatan. Bahkan produknya berupa berbagai alat-alat pertanian tersebar hingga ke Pulau Sumatera.

Kerajinan pandai besi yang telah berkembang selama beberapa generasi itu tersebar di delapan RW dari total 14 RW yang ada di desa tersebut dengan menghasilkan berbagai macam perkakas dari besi, seperti golok, linggis, cangkul, parang, dan alat-alat lainnya.

Camat Pasirjambu, Nia Kania, S.PT., M.I.L., menyatakan bahwa produk-produk dari desa ini memiliki kualitas yang mampu bersaing di tingkat nasional. Selain itu, beberapa vendor besar telah menjadi pelanggan tetap dan menggunakan produk dari desa ini dengan merek mereka sendiri.

“Potensi pandai besi di Desa Mekarmaju sangat besar. Produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional. Oleh karena itu, harapan kami ke depan adalah pengembangan UMKM pandai besi ini semakin meningkat,” ujar Nia Kania kepada wartaparahtangan.com, Selasa (7/1/2025).

Kepala Desa Mekarmaju, H. Usep Bunyamin, menyebutkan dari total 14 RW yang ada di desanya, delapan RW berfokus pada kerajinan pandai besi, termasuk proses turunannya seperti finishing dan maranggi.

“Jumlah penduduk desa ini sekitar 6.000 jiwa, terbagi dalam 1.600 kepala keluarga. Oleh sebab itu, kami terus berupaya mempromosikan produk-produk unggulan desa, yang kini sudah terdaftar di e-katalog nasional,” jelas Usep.

Ia menyebutkan, selain pandai besi, Desa Mekarmaju juga memiliki potensi besar di bidang peternakan dan pertanian. Bahkan Desa Mekarmaju telah mendapatkan status sebagai desa wisata, yang membuka peluang untuk pengembangan fasilitas seperti homestay, gazebo, dan workshop sebagai bagian dari strategi peningkatan potensi ekonomi desa.

Baru-baru ini, Desa Mekarmaju menerima kunjungan dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan) dalam rangka program pengabdian kepada masyarakat. Kunjungan ini, seperti dikatakan Prof. Dr. Ir. H. Surchman Surjatmadja, M.M., seorang dosen Program Studi S2 Kelas Internasional Manajemen Pertahanan, bertujuan untuk mendukung Tridharma Perguruan Tinggi. Salah satu poin pentingnya adalah memberikan pencerahan dan bantuan kepada masyarakat.

Dosen dan mahasiswa Unhan saat foto bersama di depan tugu sentra pandai besi Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Foto Lily Setiadarma

“Desa Mekarmaju memiliki keunikan dengan industri pandai besinya yang sudah terkenal sejak lama. Program studi kami melihat ini sebagai kesempatan untuk membantu memperkuat aspek ekonomi dan pertahanan masyarakat desa. Karena itu, kami berusaha semaksimal mungkin mendukung potensi ini,” katanya.

Kunjungannya ke Desa Mekarmaju tersebut melibatkan lebih dari 18 mahasiswa, dosen senior, serta Wakil Rektor Unhan, Jenderal Dr. Susilo Adi.

Salah satu pelaku usaha pandai besi, Yayat Hidayat, pemilik PD. Noor, mengungkapkan bahwa perusahaannya telah beroperasi sejak tahun 1999. Selain itu, PD. Noor memproduksi berbagai alat seperti cangkul, linggis, garpu, blencong, dan pahat topi. Produk-produknya dipasarkan hingga ke Jakarta dan Sumatra melalui grosir.

“Kami memiliki 25 pekerja dengan omzet bulanan mencapai Rp400 juta. Namun demikian, kami menghadapi kendala di pemasaran dan tenaga kerja,” kata Yayat yang berupaya meningkatkan produksi dan kualitas produknya meskipun ada kendala.

Sementara itu, Sersan Mayor Bambang, Babinsa Koramil Pasirjambu, bersama Aipda Triantanto dari Babinkamtibmas Polsek Pasirjambu, menjelaskan bahwa mereka selalu menjaga komunikasi dengan warga Desa Mekarmaju. Oleh karena itu, sinergi antara TNI, Polri, dan perangkat desa menjadi kunci untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Homestay yang dikelola Pemerintahan Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Foto Lily Setiadarma

“Kami secara rutin berkoordinasi dengan kepala desa untuk memastikan keamanan di desa ini. Dengan adanya kegiatan seperti pandai besi, kami berusaha mendukung penuh agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas ekonomi mereka,” ujar Sersan Mayor Bambang.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Desa Mekarmaju diharapkan terus berkembang menjadi pusat ekonomi yang lebih maju. Oleh sebab itu, dukungan dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan pelaku usaha menjadi elemen penting dalam menciptakan peluang baru.

Peningkatan pemasaran berbasis digital, pengembangan fasilitas wisata, serta pelatihan tenaga kerja diharapkan mampu membawa desa ini ke tingkat yang lebih tinggi di kancah nasional maupun internasional.

Melalui kolaborasi semua pihak, Desa Mekarmaju bukan hanya akan dikenal sebagai sentra pandai besi, tetapi juga sebagai desa mandiri yang mampu menginspirasi desa-desa lain di Indonesia.

Lily Setiadarma

Leave a Reply