WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Kecamatan Ciwidey melanjutkan upaya pengawasan penggunaan Dana Desa dengan menurunkan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) ke Desa Sukawening. Tim tersebut memastikan pelaksanaan Dana Desa 2025 Tahap I berjalan akuntabel, tepat sasaran, dan berdampak langsung pada masyarakat.
Kegiatan berlangsung pada Selasa, (15/7/2025), dan diawali di Aula Kantor Desa Sukawening. Setelah itu, tim melakukan peninjauan lapangan ke kawasan wisata Situ Awi di RW 17. Camat Ciwidey H. Nardi Sunardi, SE., M.Si., memimpin langsung rombongan.
Tim Monev turut melibatkan Sekretaris Camat (Sekcam) sekaligus Ketua Tim Monev Kecamatan Ciwidey, H. Aam Rahmat, S.Sos., M.Si., serta Kepala Desa Sukawening H. Hamdani Sukmana. Hadir pula Sekretaris Desa Saeful, Ketua BUMDes Sukmajaya Ahmad Solihin, dan para Kasi Kecamatan seperti Kasi Pemerintahan, Kasi Trantib, Kasi Sosial Budaya, dan Kasi Pembangunan. Beberapa staf kecamatan dan personel Satpol PP juga ikut serta.
Camat Ciwidey Nardi Sunardi, menegaskan pentingnya transparansi dalam pemanfaatan anggaran desa. Ia mengapresiasi Desa Sukawening yang telah merealisasikan pembelian ambulans untuk warga.
“Kami melihat sendiri ambulans yang telah tersedia. Alhamdulillah, desa telah menjawab kebutuhan warga secara langsung melalui realisasi Dana Desa,” kata Nardi.

Ia berharap ambulans ini mempermudah akses warga dalam situasi darurat, khususnya saat membutuhkan layanan kesehatan. Selain itu, ia meminta warga tetap menjaga kesehatan dan mendukung pemeliharaan fasilitas desa.
Ketua Tim Monev, H. Aam Rahmat, menjelaskan bahwa timnya meninjau berbagai program, mulai dari pembangunan sarana wisata hingga pemberdayaan ekonomi. “Kami melihat kemajuan pembangunan di Camping Ground Puncak Kubang. Spot foto, MCK, dan pengadaan air bersih sedang dikerjakan. Progresnya menggembirakan,” ujarnya.
Aam juga memantau langsung kegiatan BUMDes Sukmajaya dalam program ketahanan pangan. Ia menyebut budidaya ayam petelur menjadi salah satu inisiatif produktif yang berpotensi menopang ekonomi desa.
Kepala Desa Sukawening, H. Hamdani Sukmana, menyampaikan bahwa pihaknya mengalokasikan Dana Desa tahap pertama ke berbagai sektor prioritas. Ia merinci bahwa sekitar 20 persen dana digunakan untuk ketahanan pangan.
“Kami menyerahkan Rp380 juta kepada BUMDes untuk mengelola peternakan ayam petelur,” ujar Hamdani.
Desa juga fokus membangun infrastruktur seperti jalan desa dan jalan lingkungan. Menurut Hamdani, sekitar 70 persen pengerjaan sudah selesai. Selain itu, ia mengalokasikan Rp120 juta untuk membangun kawasan wisata.

“Tiga kegiatan utama di lokasi wisata meliputi pengeboran air dan toren, pembuatan spot foto, serta pengurugan jalan masuk,” katanya.
Pemerintah desa juga menganggarkan Rp270 juta untuk membeli ambulans desa. Hamdani menegaskan bahwa seluruh proses berjalan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ketua BUMDes Sukmajaya, Ahmad Solihin, menjelaskan bahwa program ketahanan pangan fokus pada peternakan ayam petelur. Ia menyatakan bahwa dana sebesar Rp389 juta dikelola secara bertahap dan sesuai rencana.
“Kami membeli 2.650 ekor ayam seharga Rp265 juta. Dana selebihnya digunakan untuk membeli pakan, menyewa kandang, dan membayar tenaga kerja,” ujar Ahmad.
BUMDes menyewa kandang selama dua tahun dengan nilai kontrak Rp40 juta. Sementara itu, kebutuhan pakan sebanyak 8 ton menelan biaya sekitar Rp65 juta. Ahmad menyebut bahwa dua warga telah mulai bekerja sebagai tenaga pengelola peternakan.
Menurut Ahmad, pembangunan kandang sudah hampir rampung. Ia menargetkan operasional penuh dimulai antara 20 hingga 22 Agustus 2025.

Di lokasi wisata, warga RW 17 Pasirseti, Iwan Setiawan turut menyampaikan kesan positif. Ia terlibat langsung dalam pembangunan camping ground dan merasakan manfaatnya.
“Saya ikut bekerja di sini. Pembangunan ini membuka peluang kerja baru. Harapan saya, perekonomian warga terus tumbuh,” katanya.
Iwan juga mengapresiasi Kepala Desa dan pemerintah kecamatan yang telah memperjuangkan pembangunan secara nyata dan berkelanjutan.
Seluruh rangkaian kegiatan ini menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah kecamatan, aparatur desa, dan masyarakat. Dengan pendekatan langsung ke lapangan, Tim Monev berhasil menilai kemajuan yang signifikan dan mendorong pengelolaan Dana Desa secara efisien.
Desa Sukawening kini tengah bergerak menuju kemandirian ekonomi dan pelayanan publik yang lebih baik. Melalui pembelian ambulans, pembangunan wisata, dan pengembangan ternak ayam, desa ini membuktikan bahwa pengelolaan Dana Desa yang tepat mampu meningkatkan kualitas hidup warga secara langsung.
Lily Setiadarma