WartaParahyangan.com
SUKABUMI – Sebagai salah satu eduwisata unggulan di Kabupaten Sukabumi, Desa Wisata Hanjeli makin digemari para pengunjung, termasuk oleh anak-anak sekolah ditiap tingkatan.
Hal itu bukan saja karena Desa Wisata Hanjeli masuk dalam 5 besar desa wisata rintisan terbaik di Indonesia dalam momen Anugerah Dewa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tapi juga berkat inovasi yang dilakukan oleh Hidayat Asep, founder Desa Wisata Hanjeli.
Salah satu inovasi Abah Asep, sapaan akrabnya, adalah paket edukasi anak-anak mulai dari belajar tanam hanjeli, panen hanjeli, numbuk hanjeli di atas lisung, belajar menampi hanjeli, hingga membuat makanan olahan berbahan hanjeli seperti membuat dodol, rangginang, dan brownis hanjeli.
Paket edukasi tersebut, kata Abah Asep, bertujuan untuk menambah pengetahuan anak-anak melalui bimbingan langsung di lapangan, mengenal jenis tanaman lokal yang sudah hampir punah, dan berinteraksi langsung dengan alat tradisional, sehingga bisa menggerakkan sensor motorik dan perkembangan tumbuh kembang anak.
“Sejalan dengan program PAUD, TK dan RA, bahkan sampai tingkat perguruan tinggi, Desa Wisata Hanjeli menjadi salah satu tujuan wisata yang ideal khususnya terkai playing, learning dan exploring,” ungkap Abah Asep, Sabtu (14/1/2023), dikutip dari laman sukabumikab.go.id.
Selain sebagai eduwisata berbasis pangan lokal pertama di Indonesia, destinasi wisata yang berada di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, tepatnya di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi itu, juga menjadi salah satu upaya pemerintah daerah setempat dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan pariwisata berbasis pangan lokal.
Bahkan menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, saat berkunjung ke Desa Wisata Hanjeli, September tahun lalu, desa wisata tersebut bisa menjadi tempat wisata favorit, sekaligus menciptakan peluang kerja baru bagi penduduknya.
Ujang S. Chandra