Oleh: Saep Lukman
(Kepala Biro Media dan Penggalangan Opini DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat)
Pengantar
Partai Golkar Jawa Barat berhasil menorehkan kemenangan yang signifikan dalam Pemilu Legislatif 2024. Kemenangan ini ditandai dengan meningkatnya perolehan kursi DPRD Kabupaten/Kota di Jawa Barat dari 194 kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 menjadi 207 kursi pada Pileg 2024. Data ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan rakyat kepada Partai Golkar di Jawa Barat khususnya, dan pada umumnya secara nasional.
Hal tersebut tentu saja menjadi amanah besar yang harus diemban dengan sepenuh hati oleh seluruh kader partai terutama oleh para calon anggota DPRD terpilih.
Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas para anggota DPRD Kab/Kota terpilih, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, DR. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si., atau akrab disapa Kang Ace, mengambil inisiatif strategis menggelar pendidikan politik (Dikpol) dan Peningkatan Kapasitas Caleg Terpilih 2024.
Sebanyak 207 anggota DPRD terpilih dari seluruh Jawa Barat termasuk mereka yang akan menjadi pimpinan DPRD di daerah masing-masing digembleng dalam kawah candradimuka yang disebut Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Program Santiaji Partai Golkar.
Seperti diketahui dari data yang ada, Golkar Jabar berhasil mendudukan para kadernya menjadi Ketua DPRD di sembilan Kabupaten/Kota. Serta beberapa wakil ketua di beberapa tempat di seluruh Jawa Barat. Hal itu tentu saja menjadi kebanggan tersendiri bagi keluarga besar Partai Golkar, sekaligus menjadi tantangan ke depan dimana kader Golkar yang duduk di lembaga legislatif dan eksekutif serta tempat strategis lainnya mampu membuktikan jargon Golkar Menang Rakyat Sejahtera.
Kehadiran Dikpol yang diinisiasi DPD Partai Golkar Jabar dan Golkar Institute ini menjadi sangat penting karena bertujuan untuk memastikan bahwa kader-kader yang ditugaskan menjadi anggota dewan memiliki wawasan, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi anggota DPRD yang ideal. Sebab pendidikan politik yang komprehensif dengan ‘kurikulum’ yang baik dan penuh disiplin sejatinya adalah kunci untuk menghasilkan wakil rakyat yang berkualitas.
Memperkuat Kepercayaan Rakyat
Kepercayaan rakyat yang diberikan kepada kader-kader Partai Golkar di Jawa Barat seperti sering disebut oleh Kang Ace seyogianya dapat menjadi motivasi untuk menjalankan peran dan fungsi para calon anggota DPRD terpilih agar bisa bekerja secara sungguh-sungguh sebagai wakil rakyat.
Hal ini sejalan dengan teori representasi demokratis yang menekankan bahwa partai politik berfungsi tidak lain untuk mewakili kepentingan rakyat dalam sistem demokrasi (Dahl, 1989). Dengan demikian Anggota DPRD Kab/Kota terpilih dari Partai Golkar harus mampu menjadi katalisator, agregator, dan artikulator dari aspirasi rakyat yang mereka wakili.
Bagi mereka yang terpilih itu sejatinya tidak hanya sekedar menduduki kursi parlemen, tetapi juga harus memperjuangkan kepentingan rakyat termasuk cita-cita besar dan visi Partai Golkar itu sendiri. Yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur, beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam pergaulan dunia.
Keberhasilan Partai Golkar dalam memperoleh 9 kursi Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat merupakan hasil dari strategi kampanye yang efektif, kaderisasi yang kuat sehingga melahirkan dukungan elektoral dari masyarakat secara luas.
Posisi yang kuat di DPRD bagi Partai Golkar menjadi peluang besar untuk mempengaruhi kebijakan publik termasuk Pilkada di Jawa Barat. Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon, serta Kota Banjar, dimana Golkar menang di sana secara signifikan dan berhasil mendudukan kadernya menjadi Ketua DPRD berarti tinggal satu tahap lagi untuk meraih keberhasilan berikutnya pada Pilkada Serentak November 2024 mendatang.
Pun demikian untuk daerah lainnya yang berhasil mendudukan kadernya menjadi pimpinan DPRD. Sehingga target menang 60 persen Pilkada Serentak di Jawa Barat bisa terlampaui.
Kader Partai Golkar yang mendapatkan mandat dari rakyat dan mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai wakil rakyat dengan baik, termasuk bisa menyuarakan aspirasi masyarakat, mengawasi jalannya pemerintahan, dan berkontribusi dalam membuat kebijakan yang pro-rakyat dipastikan akan meningkatkan tingkat kepercayaan publik terhadap Partai Golkar itu sendiri. Sehingga jalan kemenangan untuk Pemilu 2029 akan dengan sangat mudah dilalui.
Sebagai salah satu partai politik terbesar di Indonesia, Partai Golkar, tentu saja memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat ini, khususnya di Jawa Barat. Karena itu diperlukan sebuah pemahaman akan tantangan yang senantiasa dihadapi sepanjang waktu. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh kader Partai Golkar yang duduk di kursi parlemen ialah menjaga integritas dan kepercayaan publik di tengah dinamika politik yang dinamis dan terkadang menjebak.
Jebakan Batman
Kang Ace kembali mengingatkan kader untuk menjaga integritas. Berhati-hati di era demokrasi digital dan bermedia sosial (medsos). Karena itu, dikpol disusun dalam 12 sesi, dari budgeting atau penganggaran, legislasi, sampai media sosial.
“Jangan macam-macam dengan demokrasi digital. Sekarang sebagian besar punya medsos. Setiap hari lihat Tiktok, Instagram. Ini tantangan. Kita tidak bisa menghindari. Kita harus manfaatkan itu (medsos) sebaik-baiknya,” kata Kang Ace saat menjadi salah satu pemateri Dikpol dan Peningkatan Kapasitas Calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota dari Partai Golkar seperti dikutip sejumlah media beberapa waktu lalu.
Sebagai Ketua DPD Golkar Jabar, Kang Ace berkomitmen akan terus berusaha menjaga dan meningkatkan kapasitas seluruh kader untuk menjaga nama baik Partai Golkar, dalam menjalankan tugas kenegaraan. “Anggota DPRD, menjadi orang terhormat karena mendapatkan kepercayaan rakyat. Karena itu, jaga kehormatan kita sebagai wakil rakyat dengan memaksimalkan yang telah dipercayakan rakyat,” pesan dia.
Tugas pengawasan harus terus dilakukan. Ia mengingatkan agar kader jangan terjebak oleh pihak-pihak, misalnya eksekutif memberikan program-program. Padahal itu jebakan Batman. Sehingga, anggota DPRD tersandera oleh kepentingan politik pihak yang memberi.
Setiap wakil rakyat harus sensitif dengan jebakan Batman. Jangan sampai tersandera sebab tersandra itu tidak enak. Seorang wakil rakyat tak mungkin bisa kritis terhadap pemerintah kalau dirinya memiliki beban. Maka dalam dikpol tersebut Golkar Jabar menekankan pentingnya menjaga integritas.
Di sisi lain, Partai Golkar terus mendorong menjaga kepercayaan masyarakat dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah dan nasional. Komitmen yang kuat dari individu dan kepemimpinan yang visioner dari kader Partai Golkar di DPRD Kabupaten/Kota akan berkontribusi positif bagi pembangunan di daerah secara berkelanjutan.
Menurut teori representasi politik, dalam melihat state dan civil sebagai representasi politik dari perspektif demokrasi, lembaga yang dipandang sentral di dalam pemerintahan perwakilan adalah “election” atau pemilihan dengan distinction. Sehingga dari election lahirlah wakil-wakil politik. Bahwa anggota parlemen sebagai wakil-wakil politik itu harus mampu menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan konstituennya.
Oleh sebab itu fungsi katalisator anggota DPRD harus mengacu pada kemampuannya untuk mendorong perubahan positif melalui kebijakan yang inovatif. Sebagai agregator, mereka harus mampu mengumpulkan dan menyatukan berbagai aspirasi masyarakat menjadi satu suara yang kuat. Fungsi artikulator menekankan pada kemampuan untuk menyampaikan dan memperjuangkan kepentingan rakyat secara efektif di forum legislatif.
Inisiatif Pendidikan Politik
Bersama Golkar Institute, Sekolah Pemerintahan & Kebijakan Publik yang dipimpin sendiri oleh Kang Ace, para anggota DPRD terpilih dari Partai Golkar tersebut dibekali berbagai materi penting. Materi tersebut meliputi Arah & Perjuangan Partai Golkar; hubungan pemerintah pusat-daerah; tugas dan fungsi DPRD Kab/Kota dalam sistem ketatanegaraan; pengawasan kinerja eksekutif; legal drafting dan penyusunan peraturan daerah; mekanisme penyusunan anggaran APBD; public speaking; menjaga integritas sebagai politisi; dan membangun komunikasi dengan konstituen.
Pada beberapa kesempatan pidatonya pada acara yang dikemas dengan sangat apik dan modern itu, Kang Ace menegaskan bahwa pendidikan politik ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan dari Partai Golkar untuk memperkuat fondasi sebagai partai modern dan responsif terhadap perubahan zaman. Sebab kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu, pihaknya harus bisa memastikan bahwa setiap kader Partai Golkar memiliki pemahaman yang mendalam tentang tugas dan tanggung jawabnya.
Mereka para calon wakil rakyat terpilih itu, kata Kang Ace, harus mampu menghadapi tantangan masa kini dengan integritas dan dedikasi tinggi. Sebab integritas adalah fondasi utama bagi seorang politisi. Tanpa integritas, kepercayaan publik tentu akan sulit didapat dan dipertahankan.
Di era globalisasi dan digitalisasi ini, anggota DPRD harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan tantangan yang ada. Kemampuan adaptasi dan responsivitas partai politik terhadap perubahan zaman ini dapat menjadi kunci dalam menjaga relevansi mereka sebagai wakil rakyat dimana ribuan harapan pemilih ditautkan kepadanya.
Mereka para wakil rakyat terpilih harus memiliki kemampuan analitis yang kuat, keterampilan komunikasi yang baik, dan pemahaman mendalam tentang isu-isu lokal dan global. Istilahnya wakil rakyat itu jangan ‘kurung batok’ yang hanya cukup dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki saat ini. Ia harus mampu melintasi zaman dan melompat jauh ke depan untuk semata-mata demi kebaikan dan kemaslahatan bangsa, negara serta seluruh rakyat termasuk mereka yang tidak memilihnya.
Pendidikan politik yang diadakan oleh Golkar Institute, bertujuan untuk membekali para kader dengan kemampuan tersebut. Sehinga pada akhirnya wakil rakyat dari Partai Golkar itu mampu menyampaikan pesan secara efektif kepada konstituen serta segenap pemangku kepentingan guna menjawab setiap tantangan yang semakin kompleks.
Melalui pendidikan politik inilah para kader Partai Golkar diajarkan cara-cara efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi mereka, dan memperjuangkan kepentingan mereka di parlemen. Dalam hal ini Kang Ace selalu menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tindakan yang diambil oleh anggota DPRD.
Bahkan di lain kesempatan ia menegaskan bahwa komunikasi yang baik antara wakil rakyat dan konstituen adalah dasar dari demokrasi yang sehat. Politisi harus terus berinteraksi dengan masyarakat untuk memahami kebutuhan dan harapan mereka, serta memastikan bahwa suara rakyat benar-benar didengar dan hadir di parlemen.
Kemenangan Partai Golkar Jawa Barat dalam Pemilu Legislatif 2024 lalu, setidaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. Pertama, strategi kampanye yang terstruktur dan berbasis data berhasil meningkatkan partisipasi pemilih. Kedua, peran kepemimpinan Kang Ace yang visioner dan inspiratif telah berhasil memotivasi kader partai untuk bekerja keras dan mencapai target. Ketiga, dinamika politik lokal yang mendukung juga berkontribusi terhadap peningkatan perolehan kursi DPRD Kabupaten/Kota.
Ikhtiar strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas Anggota DPRD Kab/Kota terpilih Se-Jawa Barat dapat diartikan sebagai wujud komitmen dari Partai Golkar Jawa Barat supaya kader-kader yang ditugaskan menjadi anggota DPRD tersebut memiliki wawasan, pengetahuan dan skill yang dibutuhkan untuk menjadi Anggota DPRD yang ideal.
Partai Golkar Jawa Barat, di bawah kepemimpinan Kang Ace ini setidaknya telah menunjukkan kepada kita bahwa sebagai cendikiawan Kang Ace telah berkomitmen dalam meningkatkan kualitas kader-kadernya melalui program pendidikan politik yang baik, terarah, multidisiplin dan tentu saja dikemas secara menarik.
Pendidikan politik ini bertujuan antara lain dapat membekali anggota DPRD terpilih dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan fungsi legislatif, pengawasan, dan penganggaran secara efektif. Sebab pada dasarnya pendidikan politik merupakan proses yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman individu tentang sistem politik, peran dan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat, serta keterampilan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi secara efektif dalam proses legislatif.
Pendidikan politik dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai political socialization. Alfian (1981: 235) menguraikan arti pendidikan politik yang lebih dalam yakni pendidikan politik sebagai usaha yang sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka memahami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.
Fungsi pendidikan politik dalam konteks ini adalah untuk membentuk anggota DPRD yang tidak hanya memahami tugas dan tanggung jawab mereka, tetapi juga mampu mengartikulasikan aspirasi rakyat dan memperjuangkan kepentingan konstituen mereka.
Golkar Institute, sebagai satu-satunya Sekolah Partai di Indonesia, berperan penting dalam meningkatkan kapasitas wakil rakyat dari Partai Golkar ini. Di bawah kepemimpinan Kang Ace institusi ini telah terbukti mampu memberikan pendidikan politik yang komprehensif bagi kader Golkar di seluruh penjuru. Termasuk membekali para anggota DPRD dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dari beragam sisi yang dibutuhkan.
Sekali lagi di bawah kepemimpinan Kang Ace, Partai Golkar Jawa Barat telah menjadi pionir dalam transformasi partai politik di Indonesia. Inisiatif-inisiatif strategis yang diimplementasikan oleh Kang Ace yang berfokus pada peningkatan kualitas kader-kader Partai Golkar melalui pendidikan politik yang komprehensif dan berkelanjutan telah berhasil membawa partai ini menjadi partai yang senentiasa berpijak pada komitmen akademis dan saintifik.
Beberapa program dirancang untuk membekali kader dengan pengetahuan, keterampilan, dan integritas yang diperlukan untuk mengawal kemajuan bagi NKRI. Dengan demikian, Partai Golkar Jawa Barat tidak hanya berperan sebagai agen perubahan dalam sistem politik, tetapi juga sebagai pelopor dalam menciptakan kader-kader yang kompeten dan berkomitmen terhadap pembangunan nasional.
Mengawasi Kinerja Eksekutif
Sebagai wakil rakyat, anggota DPRD memiliki tugas di antaranya untuk mengawasi kinerja eksekutif. Mereka harus memastikan bahwa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah sesuai dengan kepentingan masyarakat dan dapat dilaksanakan dengan baik.
Pendidikan politik yang diberikan oleh Golkar Institute tentu mencakup teknik-teknik ini. Bagaimana pengawasan yang efektif serta cara-cara untuk melakukan advokasi yang konstruktif, dipelajari penuh saat dikpol yang luar biasa ini. Para peserta dikpol tidak saja diajak mempelajari teori pengawasan dan keseimbangan (checks and balances) tapi juga diberikan pemahaman bagaimana tarik ulur kepentingan yang senantiasa menyertai setiap perdebatan politik di sektor anggaran.
Selanjutnya terkait kemampuan dalam menyusun peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) juga menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki oleh anggota DPRD dari Partai Golkar. Dikpol ini mengajak para kader Partai Golkar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyusun peraturan dan anggaran yang efektif dan berkeadilan.
Mereka juga diajarkan tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses ini. Sehingga partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBD dapat dipastikan setiap anggaran yang dibahas mencerminkan kebutuhan dan prioritas rakyat.
Kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) adalah keterampilan lain yang ditekankan dalam pendidikan politik di Partai Golkar. Karena itu setiap Anggota DPRD harus mampu menyampaikan pendapat mereka dengan jelas dan meyakinkan, baik di dalam maupun di luar parlemen. Kemampuan berargumen dengan kepiawaian mengelola data harus menjadi hal yang niscaya.
Di sisi lain untuk bisa berbicara baik maka harus diimbangi oleh integritas yang baik pula. Makanya pendidikan politik yang diberikan oleh Golkar Institute juga mencakup aspek-aspek etika dan moral yang harus dijunjung tinggi oleh setiap kader Partai Golkar. Pada setiap sesi selalu ditekankan bahwa etika dan moralitas harus menjadi landasan bagi setiap tindakan politisi. Karena tanpa etika dan moralitas yang kuat, kepercayaan publik akan mudah goyah dan sulit untuk dipulihkan.
Penutup
Di bawah kepemimpinan Kang Ace, Partai Golkar Jawa Barat menjadi pionir dalam transformasi partai politik dan peningkatan kualitas kader-kader partai. Langkah-langkah ini diambil untuk mengawal kemajuan Indonesia melalui kader-kader yang berkualitas dan memiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat. Kepemimpinan Kang Ace tidak hanya memberikan arah yang jelas, tetapi juga menginspirasi dan menggerakkan seluruh kader untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Kemenangan Partai Golkar di Jawa Barat juga membawa harapan baru bagi rakyat Jawa Barat. Dengan kader-kader yang terlatih dan berkompeten, diharapkan mereka dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, mulai dari masalah ekonomi, sosial, hingga pembangunan infrastruktur. Para kader Partai Golkar di Jawa Barat diharapkan juga dapat menjadi teladan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka, serta menjadi motor penggerak perubahan yang positif di masyarakat.
Sehingga kemenangan yang diraih Golkar di Jawa Barat bukan semata-mata sekadar peningkatan jumlah kursi, tetapi juga merupakan momentum untuk memperkuat kualitas dan kapasitas kader Partai Golkar terutama di legislatif. Langkah-langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan dan kemajuan Jawa Barat serta Indonesia secara keseluruhan.
Kesimpulan
Di bawah kepemimpinan Kang Ace, Partai Golkar Jawa Barat telah menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, komitmen yang kuat, dan kepemimpinan yang inspiratif, kemenangan dalam pemilu bisa dicapai dan dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Pendidikan politik yang diinisiasinya melalui Golkar Institute adalah langkah nyata untuk memastikan bahwa kader-kader Partai Golkar siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berjuang demi kemajuan bangsa dan negara. (*)