WartaParahyangan.com
SUKABUMI – Setelah dinyatakan lolos seleksi terbuka (selter) oleh Panitia Seleksi (Pansel) Pemerintah Kabupaten Sukabumi, 16 Pejabat Administrasi eselon 3a peserta seleksi untuk mengisi tujuh pos Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (setara eselon 2b), kini tinggal berharap dan berdo’a atau, jika memungkinkan berlomba “menjemput takdir” merebut simpati Bupati Sukabumi.
Seperti diketahui, keputusan akhir untuk mengisi jabatan kepala satuan kerja di lingkungan pemerintah kota/kabupaten adalah hak prerogatif wali kota/bupati dalam kapasitasnya sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK).
Kewenangan bupati/wali kota dalam menentukan nasib pejabat peserta seleksi juga mendapat penguatan payung hukum Permen PAN-RB Nomor 15 Tahun 2019, bahwa Pansel hanya menyampaikan hasil penilaian akhir seleksi terbuka dan memilih sebanyak 3 orang untuk disampaikan kepada PPK. Pada tahap akhir seleksi, PPK akan memilih satu dari tiga besar pejabat peserta seleksi untuk kemudian dilantik menjadi Pejabat Tinggi Pratama.
Menurut salah seorang pengamat birokrasi pemerintahan di Sukabumi, H. Dudung Abdullah, yang juga Ketua LSM KOMPAK, ketika memilih satu dari tiga pejabat yang lolos seleksi, bupati/wali kota dalam kapasitasnya sebagai PPK bisa subyektif.
“Bahkan PPK sangat mungkin mengabaikan penilaian prestasi (kinerja), dalam arti lebih mengedepankan kedekatan hubungan emosional-personal atau pertimbangan kepentingan politik,” kata Dudung.
Kepentingan politik itu, lanjut Dudung, misalnya apakah ASN peserta seleksi berjasa atau tidak saat proses pilkada? Apakah saat pilkada si pejabat memihak kandidat lawan politik? Atau, apakah setelah dilantik menjadi kepala OPD, si pejabat bisa mengamankan kepentingan PPK?
“Itulah yang saya maksud sebagai pertimbangan subyektifnya,” katanya.
Prediksi Pejabat Terpilih Versi Dudung
Tiga pejabat yang lolos seleksi untuk mengisi pos jabatan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah Ali Iskandar (Camat Palabuanratu), Amir Hamzah, (Camat Sukalarang) dan Mubtadi Latip, (Kabag ProkomSetda). Menurut Dudung Abdullah, sepertinya Bupati akan memilih Amir Hamzah.
“Rekam jejak dan masa kerja Pak Amir sangat meyakinkan. Dia pernah menjadi Kepala Bidang Kependudukan, loyal saat pilkada dan sangat fatsoen terhadap Bupati Marwan Hamami,” katanya.
Untuk calon Kepala Dinas Perikanan, tiga pejabat yang lolos seleksi adalah Boyke Martadinata (Kabag Hukum & HAM Setda), Nunung Nurhayati (Camat Sukabumi), dan Sri Hastuti Harahap (Sekretaris BappeliBangda). “Sepertinya Bupati akan menjatuhkan pilihan kepada Boyke Martadinata,” ujar Dudung.
Pos jabatan tersebut, lanjut Dudung, harus diisi oleh figur yang memiliki mobilitas tinggi dan pengalaman di daerah. “Boyke cukup memenuhi syarat karena pernah beberapa kali menjadi camat dan saat ini relatif sukses beternak Ikan KOI. Selain itu, Pak Boyke juga boleh dibilang loyalis Pak Marwan,” ujarnya.
Pos jahatan Staf Ahli Bupati bidang Ekbang menghasilkan tiga kandidat yaitu Anwari (Camat Cicantayan), Bambang Widiantoro (Sekretaris Dinas PU) dan Dede Rukaya (Kabag Adbang Setda). “Bupati tidak akan ragu menempatkan Dede Rukaya. Selain berpengalaman di bidang pengelolaan keuangan dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris BPKAD, Pak Dede juga cukup dekat dengan Wakil Bupati Iyos Somantri,” ungkap Dudung.
Jabatan Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM akan diperebutkan oleh Anwari, Boyke Martadinata, dan Jujun Junaedi (Sekretaris Disduk Casip). “Saya cukup yakin Bupati Marwan akan menunjuk Jujun Junaedi. Rekam Jejak dan pengalaman kerja Jujun tidak diragukan lagi. Jangan lupa, pada Pilkada 2015 Jujun adalah salah satu camat yang mendukung Marwan yang berpasangan dengan Adjo Sardjono. Pada Pilkada 2020, Jujun juga tetap setia mendukung Marwan-Iyos,” tutur Dudung.
Jabatan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) diincar oleh Ali Iskandar, Bambang Widiantoro dan Hari Riyadi (Irban wilayah II), dan menurut Dudung, Bambang Widiantoro hampir pasti akan menjadi pilihan Bupati Marwan.
“Meskipun pengalaman kerjanya lebih banyak dihabiskan di bidang teknis ke-PU-an, Bambang akan mendapat support dari seorang pejabat yang dekat dengan Bupati,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian akan diisi oleh salah satu dari tiga nama pejabat yang lolos seleksi yaitu Denis Eriska (Sekretaris Dinas Pertanian), Sri Hastuti Harahap, dan Yudi Mulyadi (Camat Cisaat), dan Dudung memprediksi Denis Eriksa akan menjadi kadis.
“Sangat wajar dan masuk akal ketika bupati menjatuhkan pilihan kepada Denis Eriska untuk menggantikan Tendi Hendrayana yang akan pensiun pada 1 Agustus 2022. Denis juga dikenal sebagai pejabat yang tidak banyak tingkah tapi banyak kerja. Di tempatkan di mana pun, Denis selalu loyal kepada pimpinan. Figur seperti itulah yang bisa merebut simpati Bupati Marwan,” ungkap Dudung.
Seleksi sengit dan ketat untuk jabatan Direktur RSUD Sekarwangi telah meloloskan tiga dokter, yakni Asep Suherman (Kabid Pelayanan Medis RSUD Sekarwangi) , Gatot Sugiarto (dokter madya di RSUD Sekarwangi) dan Islami Rusdianawati (dokter madya di RSUD Palabuanratu).
Menurut Dudung Abdullah, sepertinya Bupati Marwan tidak akan ragu menunjuk Asep Suherman menjadi Direktur RSUD Sekarwangi. “Sebab selama menjadi plt. Direktur RSUD, Dokter Asep berhasil meningkatkan manajemen RSUD Sekarwangi hingga menjadi Lembaga Badan Layanan Umum Daerah yang harus dipimpin oleh seorang direktur serara pejabat eselon 2b. Ini prestasi yang sangat moncer?” katanya.
Ujang S Chandra