Disdik Asal Tunjuk Pemborong, Pengerjaan Rehab SDN Gambung Mangkrak

Pengerjaan rehab ruang kelas di SDN Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, sudah tiga minggu terhenti, ditinggalkan pemborongnya.

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung diduga asal tunjuk pemborong dalam pelaksanaan proyek rehab SDN Gambung di Kampung Gambung, RT/RW 03/08, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Buktinya, sudah lebih dari tiga minggu ini, pengerjaan rehab ruang kelas di SDN tersebut, mangkrak, karena pihak rekanan meninggalkan pekerjaannya tanpa alasan yang jelas. Akibatnya merugikan pihak sekolah. Sebab, kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu, khususnya bagi siswa kelas 3.

Ketua PGRI Kecamatan Pasirjambu, H. Ayep Sulaeman, mengatakan, pembangunan rehab SDN Gambung itu saat ini mangkrak, tidak dikerjakan dan ditinggalkan begitu saja oleh pihak pemborong.

“Pembangunan rehab ruang kelas di SD itu sudah lebih dari tiga minggu tidak dikerjakan. Pemborongnya tidak bertanggung jawab. Yang jadi korban justru anak didik, kegiatan belajar mengajar jadi terlantar,” kata Ayep ketika ditemui di Pasirjambu, Senin (4/9/2023).

Sebagai pengurus PGRI, Ayep minta agar pihak pemborong sesegera mungkin menuntaskan rehabilitasi ruang kelas di SDN Gambung tersebut.

“Jangan sampai anak didik terlantar dan terlunta-lunta dalam belajarnya,” kata Ayep seraya mendesak dinas terkait untuk segera berkomunikasi dengan pihak pemborong agar rehab tersebut cepat selesai.

Sebab, lanjut Ayep, dengan kondisi ruang kelas yang hanya dibongkar bagian atapnya, yang pengerjaan perbaikannya sekarang ditinggalkan begitu saja, bagaimana jika turun hujan? “Bisa-bisa ruang kelas itu jadi tambah rusak,” ujarnya.

Sementara itu, Oprator SDN Gambung Awih Aprian mengatakan, pembangunan rehab ruang kelas di SDN Gambung sudah lebih 3 minggu dibiarkan terlantar. Pihak pemborong tidak melanjutkan pekerjaannya setelah membongkar atap ruang kelas.

Menurut Awih, pihak sekolah sudah berkali-kali menghubungi pihak pemborong agar segera menuntaskan pekerjaannya. Tapi hal itu tidak gubris pihak pemborong, dengan dalih masih ada yang harus dikerjakan di tempat lain.

“Pihak sekolah sudah mempertanyakan kelanjutan rehab itu kepada pemborongnya. Namun jawabannya nanti dan nanti karena masih banyak yang harus dikerjakan. Sampai hari ini pun belum ada kejelasan kapan pembangunan rehab ini akan dilanjutkan,” jelas Awih saat ditemui di Pasirjambu, Senin (4/9/2023).

Awih menambahkan, agar siswa kelas 3 tetap bisa melaksanakan kegiatan belajarnya, saat ini mereka terpaksa belajar di ruang perpustakaan.

Lily Setiadarma