WartaParahyangan.com
BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung melalui Bidang Pendidikan Non Formal (PNF)/Kesetaraan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra menggelar Sosialisasi Dapodik “Sinkronisasi dan Pembaruan Data Dapodikmas Tahun 2024/2025” di eMTe Highland Hotel Legokondang, Kecamatan Rancabali, Selasa (27/8/2024).
Kegiatan yang dibuka Plt. Kepala Disdik Kabupaten Bandung Hj. Euis Sumiati, S.Pd., M.Pd., itu bertujuan untuk memastikan keselarasan dan kelengkapan data pendidikan di seluruh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Kabupaten Bandung.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kabid PNF Disdik Kabupaten Bandung, Agus Drajat, S.Pd., M.Pd., Kasi Pembinaan dan Pengembangan PNF Disdik Kabupaten Bandung, Agus Denih, M.Pd., serta 90 operator PKBM yang bertugas mengelola data Dapodik di PKBM masing-masing.
Kepala Bidang PNF Disdik Kabupaten Bandung Agus Drajat menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi bertema “Sinkronisasi Updating Data untuk PKBM se-Kabupaten Bandung” ini penting dalam rangka memberikan pembelajaran dan pembinaan teknis kepada para operator terkait pengelolaan data Dapodik.
“Setiap tahun ajaran baru, Dapodik selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, sinkronisasi data menjadi sangat penting baik untuk PDB (Peserta Didik Baru) maupun NISN (Nomor Induk Siswa Nasional),” ujar Agus Drajat.
Menurut Agus, pembetulan dan pembenahan data dalam Dapodik sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran pengelolaan pendidikan di Kabupaten Bandung.
“Para narasumber dalam sosialisasi ini berasal dari Pusdatin dan tim Dapodik Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, yang memberikan materi secara langsung kepada para peserta,” jelas Agus Drajat.
Di tempat yang sama, Kasi Pembinaan dan Pengembangan PNF Disdik Kabupaten Bandung, Agus Denih, menjelaskan bahwa kelengkapan big data dalam Dapodik sangat penting bagi setiap lembaga pendidikan. Ia menyebutkan data yang lengkap akan memudahkan lembaga untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
“Melalui sosialisasi ini kami berharap para operator dapat lebih memahami pentingnya mengupload dan mengirim data yang lengkap di Dapodik, sehingga lembaga tersebut dapat tercover oleh pusat,” katanya.
Agus Denih juga mengapresiasi upaya para operator dalam mengikuti kegiatan ini, meskipun ada beberapa yang masih membutuhkan bimbingan lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa tukar pendapat dan diskusi antara operator yang sudah paham dan yang masih belajar sangat penting untuk mencapai kesepahaman bersama.
“Kami terus berusaha agar semua operator memiliki persepsi dan tujuan yang sama dalam menertibkan data di big data Dapodik,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah strategis Disdik Kabupaten Bandung dalam memastikan data pendidikan di setiap PKBM terkelola dengan baik.
Dengan sinkronisasi dan pembaruan data yang akurat, diharapkan proses pendidikan di Kabupaten Bandung dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi peserta didik.
Acara tersebut juga menunjukkan komitmen Disdik Kabupaten Bandung dalam mendukung transformasi digital dalam dunia pendidikan. Dengan adanya big data yang lengkap dan terintegrasi, pengambilan keputusan terkait kebijakan pendidikan dapat dilakukan dengan lebih tepat dan berbasis data.
Para operator PKBM, sebagai ujung tombak dalam pengelolaan data ini, diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya dalam menjalankan tugas yang semakin kompleks ini.
Lily Setiadarma