WartaParahyangan.com
CIANJUR – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur meluncurkan empat program baru untuk meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat, yakni program Pelaminan Biru, Pandanwangi, Dawala dan Punten Kumawantun.
Program inovatif tersebut merupakan penjabaran atas instruksi Bupati Cianjur Herman Suherman. Karena seperti diketahui, setelah dilantik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Selasa pekan lalu, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman dan TB. Mulyana Syahrudin, siang harinya langsung mengumpulkan seluruh kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Cianjur.
Salah satu instruksi Bupati dalam briefing itu, semua dinas/instansi harus meningkatkan kinerjanya dalam mendukung 100 Hari Kerja pertama Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Periode 2021-2026, sebab hal itu akan menjadi sorotan masyarakat.
Bagi Disdukcapil, arahan Bupati Cianjur itu antara lain ditekankan pada upaya peningkatan layanan publik dengan meluncurkan inovasi baru dalam pelayanan administrasi kependudukan (adminduk). “Di bidang pelayanan publik ini kami terus berupaya meningkatkan pelayanan sebagai bentuk pemenuhan atas tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan yang mudah dan cepat, sehingga masyarakat merasa senang,” ungkap Kepala Disdukcapil Cianjur Munajat ketika ditemui WartaParahyangan.com di ruang kerjanya, Kamis (27/5).
Peningkatan pelayanan publik tersebut dikemas dalam empat program, yakni Pelayanan Administrasi Kependudukan Bagi Pengantin Baru, yang diakronimkan menjadi Pelaminan Biru. Dalam program ini petugas Disdukcapil proaktif mendatangani Kantor Urusan Agama (KUA) dan calon pengantin untuk memproses pembuatan KK dan KTP kedua mempelai, atau Akta Perkawinan untuk non muslim.
“KK dan KTP itu akan diserahkan kepada kedua mempelai setelah prosesi pernikahan (ijab kabul) selesai, sehingga pengantin baru ini tidak menunda-nunda lagi untuk merubah statusnya. Yang juga dirubah adalah status KK orang tua dari kedua mempelai,” kata Munajat.
Proaktif petugas, lanjut Munajat, juga dilakukan dalam program Pelayanan Kependudukan Bagi Warga Langsung Jadi, yang diakronimkan menjadi Pandanwangi. Teknisnya, petugas Disdukcapil datang ke desa dengan memboyong peralatan pencetakan adminduk. Warga desa yang ingin membuat KK, KTP-el, Akta Kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA) langsung dilayani petugas, dan hari itu juga dokumen kependudukan yang dimohon warga tersebut, langsung jadi dan bisa dibawa pulang warga bersangkutan.
“Sasaran program Pandanwangi ini adalah desa-desa di wilayah yang kesulitan mengakses layanan online simpelaku, sehingga perlu diberikan pelayanan on the spot. Targetnya 23 desa hingga November 2021, yakni desa-desa yang termasuk Desa Manjur, Desa Tertinggal dan Desa Piloting Project,” tutur Munajat.
Berikutnya, program Datangi Warga, Layani, yang disingkat Dawala. Dalam program ini, kata Munajat, petugas Disdukcapil juga proaktif mendatangi warga yang rentan adminduk, seperti lansia, warga yang sedang sakit, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), orang terlantar, korban bencana alam, korban bencana sosial, kaum difabel, dan masyarakat yang menempati tanah sengketa, yang belum memiliki dokumen kependudukan.
“Mereka kita datangi untuk mempercepat kepemilikan dokumen kependudukannya, seperti melakukan perekaman KTP-el, membuat Akta Kelahiran dan KIA bagi anak-anak. Termasuk dalam program Dawala ini, kita mendatangi SLTA untuk melakukan perekaman bagi siswa yang sudah masuk usia wajib KTP atau sudah berusia 17 tahun,” papar Munajat.
Yang unik, program Punten Kumawantun, yang merupakan kependekan dari Program untuk Temen-temen (Punten), Kado untuk Masyarakat Wajib KTP Tujuh Belas Tahun (Kumawantun). “Program ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua yang akan memberikan kado ulang tahun ke-17 putra-putrinya. Artinya pada peringatan ulang tahun itu, orang tua memberikan kado berupa KTP, selain bentuk barang-barang lainnya mungkin. Ini juga menjadi pembelajaran bagi anak tentang pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan,” katanya.
Menurut Munajat, program-program inovatif tersebut memang selain untuk memberikan pelayanan adminduk yang memuaskan bagi masyarakat, juga untuk terus menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memiliki kelengkapan dokumen kependudukan bagi setiap keluarga dan anggota keluarganya.
“Menurut rencana, 4 program inovatif ini secara resmi akan di-launching oleh Pak Bupati atau Pak Wabup dalam waktu ,” pungkasnya.
Asep R. Rasyid