Empat dari 9 BKPH Bandung Selatan Hasilkan Getah Pinus 200 Ton Pertahun

INILAH getah Pinus yang dihasilkan oleh BKPH Bandung Selatan.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Dari  9 Bagian kesatuan Pengelolaan Hutan ( BKPH ), di Bandung  Selatan,  ada 4 penghasil BKPH yang dari hutan pinusnya menghasilkan getah Pinus  di atas 200 ton/ tahun. Keempat  BKPH  tersebut, yakni BKPH Gunung Halu, BKPH Tambak Ruyung  Timur, BKPH Rajamandala, dan BKPH Tambak Ruyung Barat. Hal ini dikatakan Wakil ADM KPH Bandung Selatan Trisna Mulyana saat ditemui di Patuha Resort  Ciwidey , Kamis (4/11/21).

Capaian tersebut, lanjutnya  sangat signifikan.  “Memang pendapatannya secara KPH semuanya ada di wilayah Barat.

Dari 55 ribu hektar, luas  kawasan Kesatuaan Pengelolaan Hutan ( KPH )Bandung Selatan hampir sekitar 85-90 persen hutan lindung yang memang ditanami pinus, karena perubahan fungsi hutan yang dulunya produktif menjadi hutan lindung yang dikelola Perhutani tahun 2023,”
kata Trisna.

Para pekerja siap mengangkut getah Pinus hasil sadapan di Patuha Resort  Ciwidey , Kamis (4/11/21).

Ia mengatakan KPH Bandung Selatan memang Perhutani yang ada  Profit, people, dan pelanggan. “Sama dengan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial, kinerja-kinerja yang ditanamkan di beberapa KPH, salah satunya KPH di Bandung Selatan, memang kita menitik beratkan dari pendapatan tetap di pohon pinus, ” ujarnya.

Trisna mengatakan, ada sekitar empat sumber produksi Perhutani yang mempunyai nilai ekonomis. Kayu, getah, agroforestry , dan wisata.

“Karena kita memiliki hutan lindung yang di dalamnya ada  pinus. Karenanya di akhir tahun 2021 fokus pendapatan dari pohon pinus,” ujar Trisna.

Trisna menambahkan, dalam 6 bulan terakhir  mengalami peningkatan penghasilan yang signifikan. “KPH Bandung Selatan mencetak target 100 persen di bulan Oktober 2021. Ini menjadi prestasi khusus bagi KPH Bandung Selatan,” jelasnya.

“Alhamdulilah atas kerja sama Tim work  KPH Bandung Selatan, kita mencapai target yang memggembirakan, khususnya bagi KPH Bandung Selatan dan umumnya perhutani,“ imbuh Trisna.

Sudah 107 persen dari yang ditargetkan  2135 ton getah pinus pertahun., menurut Trisna ini melalui upaya-upaya yang tidak mudah.

Trisna menjelaskan, di musim hujan karena sulit mendapatkan getah maka melakukan inovasi, modifikasi testing metoda-metoda penyadapan, dengan mendatangkan penyadap-penyadap di luar Jawa Barat, terutama dari Kabupaten Majenang.

Pada musim kemarau kemarin, tambah Trisna pihaknya all out  mendapatkan target-taret yang sesuai diharapkan . “Karena biasanya di musim hujan ada penurunan produksi.  Walaupun getah itu tidak keluar di musim hujan all aout pada musim kemarau untuk mendapat target yang sesuai harapan, ” katanya.

 

Dari 55 ribu hektar luas  kawasan KPH Bandung Selatan, hampir sekitar 85-90 persen hutan lindung yang ditanami pinus dan dikelola perhutani dari tahun 2023.

Kepala Administratur KPH Bandung Selatan, Edrian Sunardi bersama Wakil Administratur Wilayah Barat Trisna Mulyana

Menurut Trisna dari luas tersebut dibagi 9 BKPH. Terluas BKPH Pangalengan di wilayah timur KPH Bandung Selatan. Hutan pinus yang disadap di kawasan hutan  BKPH yang ada di Jawa Barat.  “Getahnya kita olah  menjadi gondoruta. Pengolahannya ada di Nagreg. KPH hanya mensuplay bahan baku. Yang tadinya cair menjadi padat. Sebagian 90 persen diekspor,” pungkasnya.

Lily Setiadarma