Gebyar Pelepasan Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan, Bupati: Ini Dapat Meningkatkan RLS dan IPM Kabupaten Bandung

Bupati Bandung Dadang Supriatna saat memberikan kalungan medali lulusan kepada salah seorang warga belajar Paket B dalam Gebyar Pelepasan Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan, di Gedong Budaya Soreang, Selasa (11/7/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Sekitar 1.500 warga belajar lulusan Paket A, B dan C hadir dalam kegiatan Gebyar Pelepasan Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan II Tingkat Kabupaten Bandung di Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Selasa (11/7/2023).

Peserta warga belajar sebanyak itu berasal dari 75 lembaga pendidikan di lingkungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kabupaten Bandung lulus mengikuti pendidikan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA) tahun 2023, yang totalnya berjumlah 4.747 orang lulusan Paket C, 2.016 orang lulusan Paket B, dan  509 orang lulusan Paket A.

Dalam Gebyar Pelepasan Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan bertema “Membangun generasi unggul dan berkarakter Pancasila melalui pendidikan kesetaraan di Kabupaten Bandung” itu hadir Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, H. Ruli Hadiana, dan Ketua Forum Komunikasi PKBM Kabupaten Bandung H. Furqon Nulhakim, S.Ag., M.Pd.

Pada kesempatan itu Bupati Bandung secara simbolis mengalungkan medali kelulusan kepada peserta belajar Paket A, B dan C.

“Saya berharap warga belajar pendidikan kesetaraan yang sudah mendapatkan ijasah  kelulusan ini dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Menurut Bupati, keberadaan pendidikan kesetaraan itu dapat meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah (RLH) Kabupaten Bandung yang saat ini terus digenjot, di samping dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Jujur saya katakan, IPM Kabupaten Bandung, dari dua indikator, yakni daya beli dan kesehatan, meningkat sangat signifikan. Tetapi dalam indikator pendidikan, tidak begitu signifikan,” katanya.

Karena itu, pihaknya akan terus berusaha dengan cara melakukan dan menambah berbagai inovasi untuk mempercepat pertumbuhan dan mempercepat meningkatkan RLH masyarakat Kabupaten Bandung. Antara lain dengan menambah sarana prasarana atau unit sekolah baru, khususnya SMP.

“Kita membutuhkan 48 unit SMP baru. Dari 48 unit sekolah baru itu, pemerintah daerah menganggarkan pembangunan 28 unit SMP baru dan sisanya memberikan kesempatan kepada teman-teman yang bergerak dalam bidang pendidikan atau yayasan untuk mendirikan SMP baru. Insya Allah 28 unit SMP baru itu tahun depan akan hadir di Kabupaten Bandung,” tutur Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna

Selain itu, lanjut Kang DS, Pemkab Bandung membuat program dan bekerja sama dengan PKBM dalam memfasilitasi 50.000 warga yang belum memiliki ijasah SD, SMP, dan SLTA untuk mengikuti pendidikan Paket A, B dan C.

Dadang juga menyebutkan program Beasiswa ti Bupati (Besti) yang juga merupakan upaya untuk meningkatkan RLH dan IPM Kabupaten Bandung. Pada tahun pertama ada sekitar 1.500 penerima program Besti, dan pada tahun kedua sekitar 1.800 penerima Besti. Mereka adalah calon mahasiswa yang berprestasi tapi secara ekonomi termasuk kurang mampu.

Dengan tiga inovasi tersebut, RLH Kabupaten Bandung meningkat signifikan. “Alhamdulillah walau baru dua tahun jadi Bupati Bandung, rata-rata lama sekolah Kabupaten Bandung yang asalnya 8,8 tahun, saat ini sudah meningkat menjadi 9,2 tahun,” katanya.

Bupati Bandung Dadang Supriatna saat memberikan piagam/plakat penghargaan kepada Ketua  FK PKBM Kabupaten Bandung, Furqon Nulhakim, disaksikan oleh Kadisdik Kabupaten Bandung Ruli Hadiana dalam Gebyar Pelepasan Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan, di Gedong Budaya Soreang, Selasa (11/7/2023).

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi PKBM Kabupaten Bandung H. Furqon Nulhakim, S.Ag., M.Pd., mengungkapkan, pelepasan warga belajar pendidikan kesetaraan ke-2 tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum bahwa pendidikan Paket A, B dan C di Kabupaten Bandung benar-benar eksis.

Khusus peserta Paket C, Furqon menjelaskan mereka berusia 25 tahun ke atas yang jumlah mencapai ribuan orang, antara lain sebanyak 4.747 orang lulus tahun 2023 ini.

“Mudah-mudahan lulusan Paket C ini dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Karena selama ini saya juga mendengar sudah banyak lulusan Paket C yang kuliah di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,” ujarnya.

Furqon mengakui, penyelenggara pendidikan kesetaraan seperti PKBM banyak yang menghadapi kendala, antara lain masih kurangnya sarana prasarana untuk kegiatan belajar.

“Mudah-mudahan dengan adanya gebyar pelepasan ini, Pak Bupati bisa melihat bahwa penyelenggara pendidikan kesetaraan di Kabupaten Bandung benar-benar eksis, sehingga nantinya diharapkan Pak Bupati akan memberikan bantuan ruang kelas baru bagi PKBM,” kara Furqon.

Lily Setiadarma