WartaParahyangan.com
BANDUNG – Menteri Pertanian (Mentan) RI Prof. Dr. Syahrul Yasin Limpo melaksanakan Ground Breaking Center of Excellence dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan di Jalan Raya Solokanjeruk, Desa Solokanjeruk, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/8/2023).
Hadir dalam kegiatan itu Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna beserta jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Barat, Forkopimda Kabupaten Bandung dan Forkopimcam Solokanjeruk.
Pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia yang dibangun pada lahan seluas 4,5 hektare di Solokanjeruk tersebut diperuntukkan sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbesar di Jawa Barat.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya bersama Bupati Bandung, Dirjen dan stakeholder memprakarsai kegiatan Ground Breaking Center of Excellence dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan Pertanian di Kabupaten Bandung atas korporasi yang dilakukan kelompok- kelompok pertanian yang ada.
“Saya kira ini kegiatan memang menjadi salah satu arah Bapak Presiden agar komoditas perkebunan kita besok harus bisa kita kembangkan lebih baik. Rata-rata perkebunan kita, baik coklat, kopi dan lain-lain umurnya bisa di atas 12 tahun hingga 15 tahun,” kata Syahrul.
Oleh karena itu, kata Syahrul, produktifitasnya harus dijaga. Di tempat ini pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah setempat akan mendorong kelompok-kelompok tani membangun korporasi bersama menghadirkan kebun bibit.
“Target yang kurang lebih antara 3 juta sampai 5 juta atau 10 juta pohon. Di sini cirinya adalah tidak hanya kopi arabika, tapi robustanya juga jadi sangat penting. Kita punya dataran rendah yang cukup banyak, kita membutuhkan kopi-kopi di dataran rendah dan akan ujicoba yang akan dilakukan Dirjen Perkebunan,” katanya.
Syahrul mengatakan di lokasi Center of Excellence akan dilakukan mulai dari prosesing awal, dari mulai membangun varietas-varietas yang sesuai dengan arah yang diharapkan.
“Di sini nantinya ada riset dan upaya-upaya langsung, prosesnya akan menghadirkan beberapa masyarakat. Intinya, bibit disiapkan, budidayanya seperti apa, dan di lahan-lahan mana yang bisa dilakukan dan posisi terakhir tentu saja kita harapkan marketnya daya serap dari hilirisasi tersebut,” katanya.
Ia berharap dengan adanya Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan ini, industri pangan menjadi salah satu hal yang menjanjikan di dunia. “Oleh karena itu hilirisasi perkebunan menjadi salah satu jawaban yang pasti,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, pelaksanaan Ground Breaking Pembangunan Center of Excellent Korporasi Petani Kopi dilakukan di Kabupaten Bandung karena Kabupaten Bandung memiliki potensi komoditi kopi.
“Saya kira tidak salah, Pak Presiden dan Pak Menteri menitik lokus pembangunan (pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia) di Kabupaten Bandung. Ya memang potensi kopi di Kabupaten Bandung sangat luar biasa,” katanya.
Bupati juga turut memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden dan Menteri Pertanian yang sudah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Bandung untuk dijadikan tempat produksi dan termasuk hilirisasi, penjualan atau market produk kopi dan sebagainya.
Dadang menyebutkan dengan adanya pembangunan Center of Excellent Korporasi Petani Kopi di Kabupaten Bandung dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi para petani kopi. Terlebih lagi kopi sebagai produk unggulan di Kabupaten Bandung.
“Manfaatnya otomatis di sini ada daya jual dan offtaker yang jelas. Kemarin-kemarin kan masih serabutan, katakan ada tengkulak segala macam. Tapi kalau sudah terpusat di satu titik ini maka offtaker sudah yakin dan pasti sehingga tidak kebingungan lagi. Artinya pasar dan termasuk produk-produk yang diproduksi di masing-masing daerah ini akan bisa cepat terjual dan diproduksi sehingga ini bisa ekspor besar-besaran,” tuturnya.
Dadang berharap dengan adanya pelaksanaan ground breaking ini dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi para petani kopi di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung.
Lily Setiadarma